Dari atas KRI Usman Harun, sekira sepuluh menit Presiden meninjau situasi di Perairan Natuna.
Kepala negara ini terlihat didampingi oleha sejumlah jajaranya, antara lain Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Kritik Pengamat Militer terhadap kedatangan Jokowi di Natuna
Pengamat Militer dan Keamanan Conny Rahakundini Bakrie mengomentari kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Perairan Natuna, Kepulauan Riau pada Rabu (8/1/2020).
Menurut Conny kehadiran Jokowi dinilai suatu reaksi yang berlebihan.
"Kalau saya lihatnya ini kok reaksi yang overacting ya," ujar Conny yang dilansir dari kanal YouTube metrotvnews, Kamis (9/1/2020)
"Seolah-olah negara ini tidak punya lagi orang yang dikirimkan ke sana," imbuhnya.
"Dan setiap saat ada yang memanas di sana itu Pak Presiden diminta kesana," jelasnya.
Pengamat militer ini mengungkapkan untuk mengirimkan pesan kuat supaya China hengkang dari perairan Natuna, Jokowi tidak perlu harus hadir secara langsung ke Natuna.
"Apalagi pernyataan resmi dari Istana tadi, seolah-olah ini menyatakan bahwa negara hadir untuk bangsanya dan muncullah Presiden di Natuna," ujarnya.
"Saya rasa negara hadir itu tidak harus dengan Presiden hadir," imbuhnya.
"Kasihan sekali yang jadi Presiden Indonesia, setiap ada apa harus dihadirkan," ungkapnya.
Menurut Conny, yang mesti hadir ke Natuna adalah Menteri Luar Negeri dan Bakamla.
(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma)