Ia lahir di Karanganyar, Jawa Tengah pada tahun 28 Oktober 1968.
Dirangkum dari jatengprov.go.id, jenjang pendidikan tinggkat SD hingga SMP Ganjar tempuh di Kutoarjo Kabupaten Purworejo.
Sedangkan S1 dirinya menimba ilmu hukum di Universitas Gajah Mada (UGM).
Ganjar memulai karir politiknya sebagai nggota Komisi IV DPR RI 2004-2009 (Bidang Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, Pangan) di tahun 2004-2009.
Dirinya juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Fraksi PDIP MPR RI 2009-2010.
Kini Ganjar berama wakilnya Taj Yasin Maimoen mendaapat tugas memimpin Provinsi Jawa Tengah.
Baca: Cerita di Balik Viralnya Skripsi Mahasiswi Indonesia yang Disimpan di Museum Manchester United
5. I Nyoman Giri Prasta
Dikutip dari bali.tribunnews.com, I Nyoman Giri Prasta menjadi Bupati Badung periode 2016-2021.
I Nyoman Giri Prasta pernah mendapat penghormatan luar biasa dari Megawati pada puncak acara HUT ke-44, Selasa (10/1/2016).
Dirinya mendapat potongan tumpeng ketiga.
Sebelumnya potongan tumpeng pertama diserahkan kepada Presiden Joko Widodo dan potongan tumpeng ke-2 kepada Wapres Jusuf Kalla.
Penghormatan tersebut berkaitan dengan kinerjanya saat memimpin Pemkab Badung
Di masa kepemimpinan Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta dan Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa dinilai telah berhasil mengimplementasikan Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB) dalam program-program pemerintahannya yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RJMD) 2016-2021.
Dengan alasan itulah Bupati Badung Giri Prasta yang juga kader PDI Perjuangan mendapat kehormatan menerima potongan tumpeng ke-3, yang diserahkan Ketua Umum Ibu Megawati Soekaroputri.
Sebelumnya potongan tumpeng pertama diserahkan kepada Presiden Joko Widodo dan potongan tumpeng ke-2 kepada Wapres Jusuf Kalla.
Melalui lima bidang prioritas, kata Bupati, yaitu bidang pangan, sandang dan papan, bidang kesehatan dan pendidikan, bidang jaminan sosial dan ketenagakerjaan, bidang adat budaya dan agama, serta bidang pariwisata serta infrastruktur pendukungnya, pihaknya ingin mewujudkan masyarakat Badung yang berdaulat dalam bidang politik, berdikari dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam bidang budaya, sesuai ajaran Tri Sakti Soekarno.
(*)
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)