Temuan mereka di antaranya laporan laba perusahaan asuransi milik pemerintah itu yang dibukukan sejak 2006 adalah laporan semu. Sebab, Jiwasraya melakukan rekayasa akuntansi (window dressing).
Baca: Eks Komisaris Pupuk Indonesia Bingung Dicopot Erick Thohir, Merasa Janggal & Tak Tahu Salahnya
Baca: Berkaca dari Garuda, Erick Thohir Ancam Pecat Bos BUMN yang Poles Laporan Keuangan
BPK menyampaikan kasus gagal bayar Jiwasraya memiliki risiko dampak sistemik dalam industri keuangan Indonesia. Apalagi, potensi kerugian mencapai Rp 13,7 trliun.
Disebutkan kasus penggelontoran dana bailout Bank Century yang semula hanya Rp 678 miliar menjadi Rp 6,7 triliun dapat terulang jika kasus gagal bayar Jiwasraya ini tidak segera diatasi.
Kejaksaan Agung memastikan bersama BPK akan mengungkap pihak-pihak yang bertanggung jawab atas kasus penyelewengan yang menimbulkan kerugian negara ini. (tribun network/igm/kps/coz)