Dalam foto kolase tersebut, terlihat Totok Santoso dan Fanni Aminadia duduk di atas kuda.
Keduanya kompak memakai 'baju kebesaran' warna merah lengkap dengan sederet tanda di dada serta selempang.
Totok mengenakan selempang warna kuning, Fanni Aminadia memakai selempang warna merah.
Untuk 'menegaskan' dirinya Ratu Keraton Agung Sejagat, Fanni Aminadia juga mengenakan mahkota dan menggerai rambutnya.
Foto tersebut diduga diambil saat mereka mengadakan acara Wilujengan dan Kirab Budaya, mulai Jumat (10/1/2020) hingga Minggu (12/1/2020).
'Kekompakan' keduanya kembali terlihat saat mereka akhirnya ditangkap dan ditahan pihak kepolisian.
Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat itu sama-sama mengenakan baju tahanan warna biru.
Tampak di baju bagian depan, tertulis kata 'TAHANAN.'
Namun, ekspresi berbeda ditunjukkan Totok Santoso dan Fanni Aminadia.
Totok Santoso yang dipanggil Sinuhun oleh punggawa Keraton Agung Sejagat, terlihat menunduk.
Sementara Fanni Aminadia alias Kanjeng Ratu Dyah Gitarja terlihat bersedih seperti seolah sedang atau baru saja menangis.
Bahkan matanya pun terlihat sembab.
Foto kolase perbandingan Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat tersebut viral di media sosial dan diunggah oleh berbagai akun.
Satu di antaranya akun @negativisme dan menuai banyak komentar dari warganet. (Akhtur Gumilang)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Pengakuan Raja Keraton Agung Sejagad: Dari Wangsit hingga Suruh Permaisuri untuk Lakukan Ini