Menurutnya, Totok termasuk bukan warga yang menonjol selama tinggal di sana.
Ia menuturkan, raja Keraton Agung Sejagat itu adalah orang yang kalem dan juga kerap menyapa warga ketika bertemu.
"Orangnya sih biasa memang, kalem. Kenal lah sama orang-orang, kalau ketemu palingan 'woi dari mana'," kata Abdul.
Senada dengan Abdul Manaf, yang menyebut Totok tak menyebarkan pengaruh apapun kepada warga, Ketua RW 005, Puji Haryati mengatakan, Totok dulu jarang terlihat.
"Boro-boro, orang dia termasuk numpang alamat doang ini," ujar Puji Haryati.
Ia mengatakan, dulu Totok mengaku sebagai pedagang di kawasan Muara Angke.
4. Mengaku Pedagang
Menurutnya, ia sangat jarang menempati rumah kontrakan yang ada di bantaran rel kereta api tersebut.
Puji menambahkan, setelah kebakaran di Kampung Bandan pada tahun 2016, Totok menghilang.
"Semenjak kebakaran dia udah enggak keliatan lagi," ujar Puji Haryati.
Mengenai pekerjaan Totok yang mengaku sebagai pedagang, Abdul Manaf mengatakan, Totok memang pernah mengungkapkan pekerjaannya sebagai pedagang atau wiraswasta.
"Waktu mengajukan (KTP) itu, bilangnya dagang, wiraswasta gitu," ujar Abdul.
5. Kantongi Miliaran Rupiah
Kompas.com memberitakan, Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat mengantongi dana sebesar Rp 1 miliar dari 10 tabungan.