Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian yakin bisa menyelesaikan persoalan masuknya kapal-kapal ikan China ke Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) di Perairan Natuna Utara lewat jalur diplomasi.
Meski Qian tidak memungkiri adanya perbedaan pendapat terkait dengan wilayah Perairan Natuna Utara antara China dan Indonesia, namun ia menilai hal tersebut bisa diselesaikan lewat dialog dan komunikasi yang erat antara kedua negara.
Untuk itu, ia pun mengatakan telah menjalin komunikasi dengan pihak Kementerian Luar Negeri Indonesia, Duta Besar Indonesia di Beijing, dan Pemerintah China di Beijing terkait persoalan ini.
Hal itu disampaikannya usai menemui Menteri Kordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD di Kantor Kemenko Polhukam Jakarta Pusat pada Kamis (16/1/2020).
"Saya yakin kita bisa mempererat hubungan persahabatan di antara dua negara, kita bisa menangani persoalan ini dengan baik, dan kita bisa melanjutkan pembicaraan ini untuk mencari cara terbaik untuk menyelesaikan persoalan ini," kata Qian.
Ketika ditanya terkait di mana keberadaan puluhan kapal ikan China yang sempat masuk ke ZEEI Indonesia, ia mengatakan kapal-kapal tersebut datang ke perairan tersebut atas inisiatif mereka untuk menangkap ikan.
Karenanya, setelah menangkap ikan mereka akan kembali ke China.
"Mereka ke Natuna dengan kapal-kapal pribadi mereka dan mereka akan kembali setelah mendapatkan ikan," kata Qian.
Ia pun sempat menyinggung terkait hubungan diplomasi antara China dan Indonesia yang menurutnya sudah terjalin lebih dari 70 tahun.
Ia mengatakan, di bawah pemerintahan Presiden China Xi Jinping dan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo sudah banyak kerjasama di berbagai bidang yang telah dilakukan dan mencapai kemajuan antara kedua negara tersebut.
"Cina dan Indonesia, kami berteman baik dan khususnya lebih dari lima puluh tahun lebih. Di bawah pemerintahan Presiden Xi Jinping dan Presiden Jokowi, kita telah membuat banyak progres di bidang politik, ekonomi, perdagangan, investasi, hubungan dari warga ke warga, budaya, dan lainnya," kata Qian.