Haerul menceritakan suka duka prosesnya sebelum berhasil menerbangkan pesawat rakitannya itu.
Tak jarang dirinya dihantui komentar nyinyir dari orang-orang sekitar kala bertekad menerbangkan pesawat buatannya tersebut.
Kebanyakan diantara mereka tak yakin bahwa pesawat itu akan berhasil diterbangkan.
Baca: Hujan Deras dan Angin Puting Beliung Terjang Wilayah Sulsel, Satu Orang Tewas Terbawa Arus Banjir
"Mungkin karena beberapa kali dicoba, lalu gagal. Jadi mereka menganggap proyek ini mustahil," kata Haerul.
Meski beragam nyinyiran itu hadir, pria kelahiran 31 Desember 1985 ini tetap teguh dan semangat untuk menyempurnakan pesawatnya sesuai harapan.
"Apalagi, proyek ini hanya sampingan. Kalau ada waktu luang, baru dikerjakan. Jadi proses pengerjaannya santai," jelas Haerul.
Ia menjelaskan, pekerjaan sehari-harinya adalah mekanik di bengkel sederhana miliknya.
Di bengkel itu pulalah proyek pesawat terbang itu dikerjakan.
"Terima kasih untuk segala pihak yang mendukung. Terkhusus keluarga dan rekan saya," jelas Haerul.
Ke depan, ia akan mencoba membuat pesawat yang lebih sempurna dari sebelumnya.
"Itu harapan saya. Saya akan coba buat yang lebih bagus. Misalnya, bisa memuat 3 orang," kata pria yang tak tamat Sekolah Dasar (SD) ini.