TRIBUNNEWS.COM - Menjelang 100 hari masa kerja periode kepemimpinan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, gebrakan-gebrakan baru di berbagai sektor mulai terlihat.
Satu diantaranya yakni sektor pendidikan, di manaPresiden Jokowi mengangkat Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).
Setelah dilantik, menteri termuda di kabinet Indonesia Maju ini langsung tancap gas merancang dan menyusun program kerjanya.
Sampai saat ini, Nadiem juga telah mengeluarkan sejumlah kebijakan dan gebrakan didunia pedidikan yang tak surut dari perhatian publik.
1. Pidato Hari Guru Nadiem Makarim
Satu bulan menjabat sebagai Mendikbud, Nadiem Makarim sudah melakukan gebrakan baru saat jelang perayaan Hari Guru Nasional.
Naskah pidato jelang Hari Guru Nasional 2019 yang disusun oleh Mendikbud ramai di perbincangkan warganet setelah diunggah di media sosial Twitter @Kemendikbud_RI.
Hal ini dikarenakan isinya berbeda dengan pidato-pidato pada umumnya.
Naskah pidato ini jauh dari kata retorik.
Naskah tersebut hanya terdiri dari dua halaman dan isinya mudah dicerna oleh siapapun.
Nadiem juga tak ingin memberikan janji kosong kepada guru-guru di seluruh Nusantara.
Namun ia akan tetap turut berjuang dalam Kemerdekaan pendidikan Indonesia.Menurutnya guru merupakan profesi yang termulia sekaligus tersulit.
Nadiem paham betul beban guru yang harus mencerdaskan bangsa namun masih disibukan dengan urusan-urusan administratif yang dapat menghambat proses belajar mengajar.
Mendikbud juga mengerti ruang gerak guru saat ini yang dibatasi oleh kulikurum yang berlaku.
Namun di sisi lain Nadiem juga tak ingin memberikan janji terkait problematika yang dialami guru.
Pria 35 tahun ini hanya ingin mengajak seluruh guru untuk melakukan perubahan kecil di kelas.
Seperti Guru dapat membuat murid ikut aktif dengan melakukan diskusi dikelas, murid juga diberikan kesempatan untuk mengajar.
Guru juga diharapkan dapat melakukan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas.
Selain itu, guru juga dapat menemukan bakat dalam murid, serta tidak acuh dengan guru yang sedang memiliki masalah.
Nadiem percaya dengan melakukan hal - hal kecil yang dilakukan dengan serempak akan dapat menenutun pendidikan Indonesia kearah yang lebih baik.
Sementara itu, tidak hanya teks pidato saja yang viral, namun Nadiem juga melakukan inovasi baru dalam menyampaikan pidatonya saat Hari Guru Nasional pada 25 Oktober 2019.
Nadiem Makarim menyampaikan pidato resmi di Hari Guru Nasional melalui video.
2. Empat Kebijakan Dalam Program 'Merdeka Belajar'
Dikutip dari Kompas.com, penetapan tersebut dilakukan pada acara Rapat Koordinasi Bersama Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota di Jakarta pada 11 Desember 2019.
Adapun program merdeka belajar sebagai berikut.
- Ganti Ujian Nasional (UN) Mulai 2021
Pada 12 Desember 2019, Mendikbud Nadiem Makarim memberikan informasi bahwa Ujian Nasional (UN) akan diganti dengan asesmen kompetensi minimum dan survei karakter.
Dimana ini terdiri dari kemampuan bernalar menggunakan bahasa (literasi), kemampuan bernalar dengan matematika, serta penguatan pendidikan karakter.
Pergantian UN ini akan mulai secara efektif pada 2021 yang akan datang.
Nadiem juga akan memajukan pelaksanaan ujian akan dilakukan siswa yang beraa di tengah jenjag sekolah (seperti kelas 4,8,11).
Dengan beitu akan memberikan waktu bagi guru dan sekolah dalam memperbaiki mutu pembelajaran.
Ada beberapa alasan UN akan diganti dengan kedua penilaian itu.
Mendikbud menilai UN terlalu fokus dalam kemampuan menghafal.
Selain itu, UN juga memberikan beban lebih kepada guru dan orang tua murid.
Tak hanya itu, UN juga dinilai tidak dapat menyentuh kemampuan pengembangan kognifit dan karakter siswa.
- Menghapus Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN)
Nadiem mengaku setelah ada penghapusan USBN maka sebagai gantinya akan ada ujian Sekolah.
Dan Ujian Sekolah ini lah yang nantinya akan menjadi penentu kelulusan siswa.
Dalam hal ini sekolah dibebaskan untuk menilai kompetemsi siswa.
Baik secara tes tertulisa maupun dalam bentuk penilaian komperhensif seperti portofolio atau penugasan.
- Perampingan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Nadiem menuturkan akan merampingkan 13 komponen silabus yang tadinya harus dikembangkan untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran bagi murid.
Dalam kebijakan barunya RPP akan terdiri dari tiga komponen dan terdiri dari satu lembar.
Dimana tiga komponen ini terdiri dari tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan asesmen.
- Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPBD)
Nadiem juga mengubah persentase sistem dalam proses PPDB berikutnya.
Dalam hal ini Nadiem melakukan revisi dalam sistem zonasi.
Mendikbud meperbanyak porsi bagi siswa yang berprestasi.
Dimana yang tadinya jalur prestasi hanya 15 persen, nantinya akan menjadi 30 persen.
Adapun sistem presentase PPDB ala Nadiem Makarim:
- Jalur zonasi 50%
- Jalur prestasi 30%
- Jalur afirmasi (pemilik Kartu Indonesia Pintar) 15%
- Jalur perpindahan 5%
3. Siapkan Blueprint Pendidikan Indonesia
Mendikbud, Nadiem Makarim kini tengah menyiapkan draft blueprint atau cetak biru terkait pendidikan Indonesia.
Nadiem meminta diberi waktu enam bulan untuk menyelesaikan draftnya.
Hal ini dikarenakan membuat blueprint tidak dapat tergesa-gesa.
Harus ada riset dan materi yang mendalam.
"Blueprint untuk kemana ini arah pendidikan sudah dimuat tapi ini tidak bisa tergesa-gesa ya, " ujarnya yang dikutip dari Tribunnews.com.
"Membutuhkan benar-benar, karena kita sudah banyak materi, riset, tapi harus dikemas suatu strategi," imbuhnya.
"Tapi kan harapannya adalah waktu 6 bulan ini sudah bisa selesai draftnya," ungkap Nadiem.
Adapun tiga hal yang menjadi fokus dalam blue print tersebut.
Yakni konsep Merdeka Belajar, pendidikan masyarakat, dan bangunan sekolah.
4. Gandeng Netflix
Pada awal 2020. Nadiem membuat langkah yang lagi-lagi menarik perhatian publik.
Lantaran, Kemendikbud baru saja menggandeng Netflix untuk membantu meingkatkan kualitas dari sineas Tanah Air.
Dikutip dari Kompas.com, kemitraan ini juga akan memberikan pelatihan bidang keamanan online dan juga tata kelola menghadapi pertumbuhan industri kreatif yang dinamis.
Nadiem menyampaikan dengan Netflix, nantinya dapat menciptakan ribuan bahkan puluhan ribu 'story telling' tentang Indonesia lewat film.
"Itu kenapa pentingnya Netflix, Netflix itu skala distribusinya global sehingga apa lagi cara untuk menunjukan talenta-talenta perfilman Indonesia kalau tidak melalui Netflix," ujar Nadiem.
Netflix berkomitmen berinvestasi sebesar Rp 14 miliar dengan mengirimkan penulis naskah film ke Hollywood Amerika Serikat yang rencananya akan dilaksanakan bulan Maret 2020.
(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma/Reza Deni, Kompas.com/Yohanes Enggar Harususilo/Wahyu Adtyo Prodjo)