"Sayang sekali Republik Indonesia kita di zaman Bung Karno telah diplesetkan atas sejarahnya," kata Rangga.
Hal itu terkait adanya kedaulatan Indonesia saat sang Proklamator Indonesia, Ir. Soekarno ditinggalkan PBB.
Pria yang memiliki nama asli Edi Raharjo tersebut akhirnya menjelaskan sejarah PBB.
"Jadi sebenarnya PBB itu siapa sih? Ini nanti kita lihat adalah pada posisi, di atasnya PBB itu De Heeren Zeventien. De Heeren Zeventien adalah kekaisaran Sunda. Itulah nanti kaisarnya ada," ujar Rangga penuh keyakinan.
Karni Ilyas selaku pembawa acara tersebut kembali mempertanyakan persoalan yang telah Rangga nyatakan.
"Jadi PBB di bawahnya?" tanya Karni Ilyas.
"Di bawahnya De Heeren Zeventien!" tegas Rangga.
Sementara, Rangga juga menyampaikan di dalam kekaisaran Sunda, ia menjabat sebagai sekretaris jendral di De Heeren Zeventien.
Sebelumnya, ia sempat menjabarkan sejarah tentang Sunda Empire yang disebutnya kekaisaran matahari.
Menurut penjelasan petinggi Sunda Empire tersebut, kelompoknya sudah ada sejak zaman Alexander The Great yang sudah ada sejak zaman 324 sebelum Masehi.
Alexander The Great yang dikenal sebagai Aleksander Agung merupakan raja dari Kekaisaran Makedonia, sebuah negara di daerah Timur Laut Yunani.
Ada pun soal De Heeren Zeventien merupakan sekelompok panitia berjumlah 17 orang yang ada sejak Perang Dunia II.
Lebih dalam, ia bahkan menyebut panitia tersebut ada sejak jatuhnya bom Hirosima Nagasaki.
"Sejak bom Hiroshima Nagasaki dihancurkan, maka seluruh pemerintahan bumi, dinolkan. Lalu pada saat itu, Kekaisaran Sunda selaku pemilik atas sertifikat bumi Alen Dilen yaitu atas dinasti Padjajaran Siliwangi meneruskan atas tatanan bumi diberikan kepada Vatikan," paparnya.