TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Pesawat terbang karya Haerul (34), sang montir asal Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, rencananya akan disimpan di Museum TNI Angkatan Udara, Yogyakarta.
Haerul beralasan, dengan disimpan di Museum TNI AU, lebih banyak orang bisa melihatnya sekaligus ada yang merawat karyanya.
Pria tak tamat SD ini berharap dengan banyak orang melihat karyanya, makin banyak anak bangsa Indonesia terinspirasi untuk berinovasi.
Hal itu diungkapkan Kasubdispenum TNI AU Kolonel Muhammad Yuris saat tampil bersama Haerul di acara reality show Hitam Putih yang dipandu Deddy Corbuzier, Rabu (22/1/2020) malam.
Kata Yuris, ia sempat menanyakan kepada Haerul apakah sekembalinya di kampung halaman, Haerul akan menerbangkan lagi pesawat buatannya?
Dijawab Haerul tidak.
Yuris yang ternyata juga asal Pinrang kemudian menawarkan agar pesawat buatan Haerul itu disimpan di Museum Pusat TNI AU di Yogyakarta.
Haerul tanpa pikir panjang menyatakan kesediaannya.
Padahal sejak pesawat buatan Haerul viral karena berhasil terbang, tak sedikit orang telah menghubungi Haerul dan menyatakan minatnya membeli pesawat tersebut.
Baca: Sosok Haerul, Pemuda Pinrang Perakit Pesawat, Akui Terinspirasi BJ Habibie & Belajar dari YouTube
Baca: Diundang ke Istana, Haerul Mengaku Belajar dari Youtube Cara Membuat dan Menerbangkan Pesawat
Yang berminat membeli pesawat buatan Haerul tak hanya mereka yang bermukim di Sulawesi Selatan.
Bahkan ada orang Jawa Barat yang ingin membelinya dengan harga yang fantastis.
Haerul tak menyebut secara terbuka harga yang ditawarkan orang tersebut yang ingin membeli pesawatnya.
Namun saat itu pria kelahiran Pinrang, 31 Desember 1985 ini mengaku tak ingin menjualnya.
Haerul mengaku ingin menyimpan pesawat buatannya itu di halaman rumahnya saja.
Sejak viral, banyak orang berdatangan untuk swafoto dengan pesawat buatan Haerul.
Modal Rp 30 Juta
Haerul mengaku menghabiskan modal sekira Rp 30 juta untuk membuat pesawat jenis ultralight dari barang rongsokan.
Biaya Rp 30 juta itu termasuk ongkos memperbaiki peralatan pesawat buatannya yang rusak setiap kali uji coba terbang.
Baca: Diundang KSAU, Perakit Pesawat Terbang Asal Pinrang Diajak Joyflight Hingga Injakkan Kaki di Istana
Baca: Sukses Rakit Pesawat, Pria Tak Lulus SD ini Diajak TNI AU Kelilng Jakarta, Ini Perlakuan Istimewanya
Butuh waktu sekira tiga bulan ia membuat pesawat tersebut.
Juga butuh lima kali percobaan, barulah pesawat buatannya itu berhasil terbang di Pantai Ujung Tape, Kecamatan Mattiro Sompe, Pinrang, Rabu (15/1/2020).
Pesawat terbang karya Haerul ini menggunakan mesin motor Kawasaki Ninja 150 cc bekas yang dibelinya seharga Rp 15 juta.
Roda pesawat itu ia ambil dari gerobak dorong untuk angkut pasir (lori).
Sementara lapisan sayapnya dari parasut bekas.
Sedangkan baling-baling, dibuat Haerul dari kayu. Orang Bugis menyebut kayu bitti.
Ditantang Moeldoko
Selain tampil di acara Hitam Putih, Haerul sebelumnya diundang bertemu Kepala Staf TNI AU dan Kepala Staf Kepresidenan RI Jenderal Purn TNI Moeldoko.
Pada pertemuan di Istana Negara itu, Moeldoko menantang Haerul membuat pesawat amfibi yang bisa digunakan untuk transportasi antar pulau-pulau kecil di Indonesia.
Menurut dia, pesawat jenis amfibi memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan mengingat Indonesia sebagai negara kepulauan.
Moda transportasi amfibi itu diharap menjadi penghubung antarpulau.
Usai pertemuan, Haerul mengaku sangat senang karena pesawat jenis ultralight yang dirakitnya mendapat apresiasi dari banyak pihak.
Haerul menambahkan, sebelumnya dia sempat diundang Bupati Pinrang Andi Irwan Hamid atas keberhasilannya hingga mendapat penghargaan khusus dari bupati.
Diketahui Haerul sukses membuat pesawat ultralight menggunakan bahan-bahan bekas seperti roda gerobak pengangkut pasir hingga mesin sepeda motor.
Tidak langsung berhasil, pesawat tersebut sempat empat kali gagal mengudara.
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Pesawat Buatan Haerul Asal Pinrang Akan Disimpan di Museum TNI AU di Yogyakarta