TRIBUNNEWS.COM - Ular weling merupakan spesies Bungarus Candidus yang sering disebut sebagai ular belang yang sangat berbisa.
Seperti hewan lainnya, ular juga memiliki rasa ketakutan alami terhadap manusia.
Bagi seekor ular, manusia adalah satu dari sekian pemangsa yang akan mereka temui.
Mereka akan merasa terancam dan berusaha mempertahankan dirinya.
Berikut simak beberapa cara yang dilakukan saat bertemu dengan ular, dikutip dari heraldonline.com dan Kompas.com, Jumat (24/1/2020):
1. Jangan ganggu atau memindahkan ular.
2. Sebaiknya kita bersikap biasa saja, dan tidak membuat ular tersebut terganggu, apalagi jika posisi ular masih jauh dari pandangan kita.
3. Gunakan kayu atau tongkat jika ada ular yang tiba - tiba melintas di depan Anda dan jangan pernah pegang dengan tangan langsung.
4. Perhatikan ukuran dan jenis ular
Ukuran ular yang kecil akan lebih mudahkan dia melakukan pergerakan yang lincah.
Dan jenis ular juga harus kita waspadai, mengingat jika ular tersebut adalah ular berbisa yang mematikan.
5. Jangan pernah meletakkan tangan, lengan, kaki Anda di tempat yang tidak bisa melihatnya saat berada di luar ruangan.
6. Ular berbisa umumnya tidak menyerang ketika didekati atau bahkan diinjak.
Mereka akan melakukan penyerangan jika Anda mengambilnya, baik secara sengaja atau tidak sengaja.
7. Selalu gunakan sepatu tertutup dan celana panjang saat berjalan melintasi hutan atau tempat-tempat di mana Anda tidak akan memiliki pandangan yang jelas ke mana Anda melangkah.
8. Berjalanlah di sekitar batang kayu, dan jangan mencoba untuk melangkahi mereka.
9. Gunakan senter agar kamu bisa melihat jalan saat malam hari di area di mana ular berbisa berada.
Dilansir dari laman thailandsnakes.com, Jumat (24/1/2020) ular weling ini memiliki panjang tubuh mencapai 1,6 meter dan ekor yang runcing, tidak tumpul.
Pada bagian kepala atas hingga leher atas (tengkuk) berwarna hitam, sedangkan bagian bawahnya berwarna putih.
Tubuh ular ini pada bagian atas berwarna belang-belang hitam dan putih hingga ekor.
Semakin ke ekor, belang-belang hitamnya semakin sempit dan bagian bawah tubuhnya berwarna putih.
Selain varian belang hitam-putih polos, terdapat varian weling yang berwarna belang hitam-putih, yang memiliki noda-noda hitam pada belang putihnya, serta ada juga varian yang cenderung berwarna kehitaman.
Makanan utamanya adalah ular jenis lain yang berukuran lebih kecil darinya, kadal, tikus, katak, dan beberapa hewan kecil lainnya.
Jika merasa terganggu atau terancam, ular weling ini akan menyembunyikan kepalanya di bawah gulungan badannya.
Ular Weling adalah ular berbisa yang sangat mematikan dan lebih kuat LD-50 daripada Naja kaouthia (kobra).
Bisa ular weling bersifat neurotoksik dan menyerang sistem saraf hingga menyebabkan kematian pada manusia.
Kematian otak, mati lemas karena kelumpuhan otot dan saraf yang diperlukan untuk fungsi-fungsi penting seperti diafragma, atau jantung, sering menjadi penyebab kematian.
Gejala yang timbul pada korban gigitan, salah satunya adalah kesulitan bernapas.
Tingkat kematian (Untreated Mortality Rate) akibat gigitan weling pada manusia sebesar 60% hingga 70%.
(Tribunnews.com/Lanny Latifah)