TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyebaran virus korona jenis baru meluas hingga memasuki kawasan Asia Tenggara, termasuk Singapura setelah Thailand.
Kewaspadaan terhadap penularan virus itu mesti ditingkatkan, termasuk mendeteksi gejalanya, menyusul ada satu pasien di Indonesia diduga terinfeksi virus tersebut.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Wiendra Waworuntu mengatakan, ada satu pasien terduga tertular virus korona jenis baru.
Pasien berinisial R (35) ini memiliki riwayat perjalanan dari China dan dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, Jakarta.
”Keadaannya baik. (Pasien) Ini terduga. Setelah hasil laboratorium menunjukkan positif, baru disebut ada penularan. Ini suspect (dicurigai) sehingga diawasi intensif,” ujarnya di Jakarta, Kamis (23/1/2020), seperti dikutip Kompas.id.
Baca: Tiga Negara Tetangga Indonesia Telah Terjangkiti Virus Corona
Sementara itu, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes Siswanto mengatakan, pemeriksaan laboratorium pada kultur dahak pasien dicocokkan dengan genom virus korona baru (2019-nCoV) di portal Global Initiative on Sharing All Influenza Data.
Hasilnya keluar setelah dua hari.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto sebelumnya mengimbau masyarakat agar tidak panik karena virus korona jenis baru itu dipastikan belum menyebar ke Indonesia.
”Warga tak perlu panik, tetapi mesti waspada,” kata Menkes.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengimbau seluruh warga Jakarta untuk mewaspadai wabah pneumonia berat yang berawal dari Kota Wuhan, China.
Sebab, penyakit ini dapat menular antarmanusia secara terbatas dan belum ada vaksin yang dapat mencegah penyakit tersebut.
Di China, sudah ditemukan ratusan kasus pneumonia tersebut dengan sejumlah kasus kematian.
Sebagian besar kasus berasal dari Wuhan.
Penyakit serupa telah ditemukan di negara lain, yakni satu kasus di Jepang, satu kasus di Korea Selatan, dan dua kasus di Thailand.
Karena itu, Dinas Kesehatan DKI mengimbau warga, khususnya yang baru kembali dari negara-negara yang ditemukan penyakit tersebut, untuk waspada dan mencegah penularan penyakit pneumonia itu.
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:
1. Untuk masyarakat yang mengalami gejala demam, batuk, sesak nafas, dan baru kembali dari negara terjangkit dalam 14 hari sebelum sakit, agar segera berobat ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.
Berikan informasi kepada dokter dan tenaga kesehatan tentang riwayat perjalanan.
2. Terapkan etika batuk, yakni menutup mulut/hidung saat bersin atau batuk dengan menggunakan tisu.
3. Gunakan masker jika menderita sakit dengan gejala infeksi saluran napas (demam, batuk, dan flu) dan segera berobat.
4. Sering mencuci tangan, terutama setelah batuk atau bersin, sebelum dan sesudah menyiapkan makanan, sebelum makan, setelah menggunakan toilet, dan setelah merawat binatang.
5. Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun serta bilas kurang lebih 20 detik. Jika tidak tersedia air, dapat menggunakan cairan pembersih tangan yang mengandung alkohol 70-80 persen.
6. Jika sedang sakit, kurangi aktivitas di luar rumah dan batasi kontak dengan orang lain.