Rio menyebut psikologis WNI agak mengalami down.
"Psikologis agak down karena nggak tahu sampai kapan terisolasi," ucapnya, Senin (27/1/2020) siang.
Rio juga menyebutkan seperti apa informasi dari luar tidak bisa sepenuhnya diterima.
"Kalau di sini kan informasi keluar masuk dibatasi, nggak bisa sembarangan, jadi ada satu pintu berita dari pihak kampus yang dibagikan," ujarnya.
Stok Logistik Menipis dan Harga Masker Mencapai Rp 100 ribu Lebih
Sementara itu soal logistik, Rio menyebut sudah tidak bisa lagi keluar untuk berbelanja sendiri.
Ia pun mengaku stok makanannya sudah menipis.
"Kalau kekurangan logistik pihak kampus akan kirimkan dan kita harus bayar, memang lebih mahal tapi stok sudah menipis," ucapnya.
Tak berbeda dengan Rio, stok makanan milik para mahasiswa mulai menipis.
Hal itu dikarenakan tidak semua supermarket membuka gerainya.
"Iya benar (stok makanan menipis), soalnya hanya beberapa supermarket saja yang buka," jelasnya.
Sementara itu, pada Tribunnews.com, hal lain diungkapkan oleh Arief, seorang Mahasiswa MBBS (kedokteran umum) dari Sidoarjo Jawa Timur yang terisolasi di Jingzhou, Xiangyang.
Ia mengatakan saat ini masyarakat di daerahnya kekurangan masker.
Kondisi tersebut mengakibatkan harga masker naik.