News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

EKSKLUSIF: Kisah WNI di China, Rasakan Tekanan Psikologis hingga Bantah Wuhan Seperti Kota Mati

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ben merekam kesunyian Kota Wuhan, sumber wabah Virus Corona, pasca karantina pemerintah China, (27/1/2020)

Rio menyebut psikologis WNI agak mengalami down.

"Psikologis agak down karena nggak tahu sampai kapan terisolasi," ucapnya, Senin (27/1/2020) siang.

Rio juga menyebutkan seperti apa informasi dari luar tidak bisa sepenuhnya diterima.

"Kalau di sini kan informasi keluar masuk dibatasi, nggak bisa sembarangan, jadi ada satu pintu berita dari pihak kampus yang dibagikan," ujarnya.

Stok Logistik Menipis dan Harga Masker Mencapai Rp 100 ribu Lebih

Sementara itu soal logistik, Rio menyebut sudah tidak bisa lagi keluar untuk berbelanja sendiri.

Ia pun mengaku stok makanannya sudah menipis.

"Kalau kekurangan logistik pihak kampus akan kirimkan dan kita harus bayar, memang lebih mahal tapi stok sudah menipis," ucapnya.

Seorang wanita mengenakan masker di Beijing baru-baru ini sebagai tindakan pencegahan terhadap coronavirus. (SCMP EPA-EFE)

Tak berbeda dengan Rio, stok makanan milik para mahasiswa mulai menipis.

Hal itu dikarenakan tidak semua supermarket membuka gerainya.

"Iya benar (stok makanan menipis), soalnya hanya beberapa supermarket saja yang buka," jelasnya.

Sementara itu, pada Tribunnews.com, hal lain diungkapkan oleh Arief, seorang Mahasiswa MBBS (kedokteran umum) dari Sidoarjo Jawa Timur yang terisolasi di Jingzhou, Xiangyang.

Ia mengatakan saat ini masyarakat di daerahnya kekurangan masker.

Kondisi tersebut mengakibatkan harga masker naik.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini