Marina mengungkapkan, hal itu lantaran kondisi Provinsi Hubei, sudah dikunci oleh pemerintah China.
Oleh karenanya, WNI yang berada di sana kesulitan untuk dievakuasi ke luar.
Kendati demikian, ia menyebutkan kondisinya dan kesembilan temannya dalam keadaan baik.
"Sejauh ini, KBRI mengusahakan adanya evakuasi, karena seluruh kota di Provinsi Hubei ini sudah di-lockdown," ujar Marina saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (27/1/2020).
"Jadi langkah-langkah untuk bisa mencapai proses evakuasi itu sangat susah," jelasnya.
Menurutnya, pihak KBRI telah mendata semua WNI yang berada di China untuk mempermudah proses evakuasi.
"Sekarang seluruh WNI sedang di data untuk mempermudah prosesnya," kata Marina.
"Pihak KBRI mengusahakan untuk berkomunikasi ke setiap kota untuk mencari jalan keluarnya," tambahnya.
Sementara itu, pada Tribunnews.com, Mahasiswa S2 di China University of Geosciences Wuhan Rio Alfi menyebut sudah tidak bisa lagi keluar untuk berbelanja sendiri.
Ia pun mengaku stok makanannya sudah menipis.
"Kalau kekurangan logistik pihak kampus akan kirimkan dan kita harus bayar, memang lebih mahal tapi stok sudah menipis," ucapnya.
Tak berbeda dengan Rio, stok makanan milik para mahasiswa mulai menipis.
Hal itu dikarenakan tidak semua supermarket membuka gerainya.
"Iya benar (stok makanan menipis), soalnya hanya beberapa supermarket saja yang buka," jelasnya.