TRIBUNNEWS.COM - Pengamat politik Rocky Gerung menilai, jelang 100 pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Maruf Amin, banyak visi misi yang tidak mencapai target.
Diketahui, masa pemerintahan Jokowi-Maruf akan memasuki 100 hari pada 30 Januari mendatang.
Terhitung sejak Kabinet Jokowi-Maruf dilantik pada 23 Oktober 2019.
Melihat kinerja Jokowi-Maruf di pemerintahan, Rocky menilai, bahwa Jokowi tidak paham dengan visi misinya.
Bahkan Rocky menyinggung soal kerajaan-kerajaan baru yang belakangan muncul.
Hal tersebut diungkapkan Rocky dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube Resonansi TV, Selasa (28/1/2020).
"Saya kira misinya dia nggak pahami kan."
"Karena itu kita mesti cari misi alternatif dari Raja Purworejo (Totok Santoso yang mengaku Raja Keraton Agung Sejagat), itu misinya jelas kan apalagi yang Sunda Empire," ujar Rocky.
Menurut Rocky, kehadiran kerajaan baru tersebut justru membuat harapan baru pada publik.
"Jadi ada semacam dilema sebetulnya, kita mau hujat mereka, padahal justru mereka yang bisa kasih kita harapan," terang Rocky.
Rocky juga memuji visi misi Sunda Empire yang mengatakan menundukkan PBB di wilayah Sunda Empire.
Ia lantas menyindir pemerintahan Jokowi yang menurutnya hingga saat ini masih bergantung pada negara tetangga.
"Berdaulat artinya tundukkan PBB di dalam wilayah Sunda Empire bukan sebaliknya ngemis-ngemis ke negara tetangga," terangnya.
Dalam video tersebut, Rocky juga menilai bahwa demokrasi menurun di era Pemerintahan Jokowi.