TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR Fraksi PDI Perjuangan Rudianto Tjen mendesak pemerintah untuk segera menerbitkan travel warning bagi warga negara Indonesia yang akan bepergian ke China terkait mewabahnya corona virus di negara itu.
Pemerintah menurut politikus PDI Perjuangan ini, tidak perlu menunggu rekomendasi dari World Health Organization (WHO), untuk mengeluarkan Travel Warning.
"Kenapa kita harus menunggu WHO? Pemerintah, khususnya Menteri Luar Negeri dan Menteri Kesehatan harus proaktif untuk menerbit Travel Warning menyangkut Corona," tegas Rudianto Tjen kepada Tribunnews.com, Selasa (28/1/2020).
Baca: Anggota Komisi I Minta Pemerintah Hentikan Sementara Bebas Visa Warga China
Dia menegaskan, penyebaran wabah Corona sudah sangat serius.
Belum lagi kata dia, jumlah korban jiwa dan terinfeksi virus Corona terus bertambah banyak.
Karena itu menurut dia, pemerintah tidak perlu menunggu rekomendasi WHO, ketika penyebarannya sudah semakin memprihatinkan itu.
Baca: Eksklusif dari Wuhan, Mahasiswa Indonesia Memotret Kondisi Kota Wuhan setelah Virus Corona Melanda
"Kondisinya sudah sedemikian serius dan ini menyangkut kesehatan dan nyawa anak bangsa. Pemerintah harus menerbitkan travel warning," jelas Rudianto Tjen.
Alasan Pemerintah Masih Belum Terbitkan Travel Warning
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengakui, hingga saat ini, pemerintah Indonesia belum mengeluarkan travel warning bagi warga negara Indonesia yang akan bepergian ke China terkait mewabahnya corona virus di negara itu.
Budi menegaskan, pemerintah masih menunggu rekomendasi dari World Health Organization (WHO).
Baca: EKSKLUSIF Cerita WNI Terisolasi karena Virus Corona di China, Kecewa Ada Info Sembarangan Beredar
"Patokannya adalah rekomendasi WHO. Nanti kalau WHO sudah merekomendasikan sesuatu, baru kami bersama Menkes dan Menlu akan membahas tentang kemungkinan-kemungkinan lain," kata Budi Karya di DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (28/1/2020).
Saat ini pemerintah Indonesia baru melarang penerbangan dari atau ke Wuhan, China, kota yang disebut jadi sumber penyebaran corona virus.
Budi memastikan, pihaknya terus berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk mencari cara memproteksi agar virus tersebut tidak sampai masuk ke Indonesia.
"Kami kemarin mengadakan koordinasi intensif dengan Menkes, kemudian Menpar. Itu untuk mengidentifikasi bagaimana pergerakan kita ke China," ujar Budi.
"Pak Menkes jelas menyatakan, saat ini hanya Wuhan yang diindentifikasi sebagai daerah yang harus dihindari dan Wuhan juga menutup. Karena itu kita tidak ke Wuhan dan dari Wuhan tidak ke kita," lanjut dia.
Sementara itu, terkait penerbangan dari dan ke China, Budi Karya menyatakan pemerintah sudah melakukan serangkaian upaya pencegahan di pintu-pintu masuk bandara hingga pelabuhan.
Namun, dia memastikan bahwa upaya pencegahan dilakukan tetap dengan memperhatikan sopan santun.
"Kalau dari China, ya saya sudah tugaskan untuk menjaga agar masuknya itu dijaga dengan baik, dengan indikator thermal, petugas di front liner pakai masker dan sebagainya," ujar Budi Karya.
"Tapi ya lakukan as usual saja. Kita sebagai tuan rumah harus kooperatif," lanjut dia.(*)