News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Keraton Agung Sejagat

Kerajaan Fiktif di Jaman Soekarno Sampai Bisa Mengelabuhi Presiden, Pelakunya Tukang Becak dan PSK

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden RI Soekarno menggunting pita pembukaan Hotel Indonesia (5/8/1962).

Idrus diketahui berprofesi sebagai tukang becak sedangkan Markonah adalah pekerja seks komersial (PSK) asal Tegal, Jawa Tengah.

“Itu sempat diterima (Presiden Soekarno di Istana Negara). Ketahuan oleh ajudan Presiden kalau Markonah memakai bahasa Jawa,” kata Sosiolog Universitas Indonesia Imam Prasodjo saat dihubungi Kompas.com, Rabu (29/1/2020).

Setelah kebohongan Idris dan Markonah terungkap, Bung Karno langsung jadi bulan-bulanan.

Ditangkap karena kasus penipuan dan pelacuran

Seakan tak jera, Raja Idrus terus menyebarkan informasi hoaks kepada masyarakat.

Catatan Kompas edisi 9 Agustus 1968, Raja Idrus mengaku sebagai anggota Intel Kodam V Jaya dan anak buah petinggi TNI yakni Mayor Simbolon.

Idrus pun sempat memeras sejumlah pengusaha di Lampung sebelum akhirnya ditangkap polisi di Kotabumi, Lampung.

Tak berselang lama, Kompas edisi 21 Agustus 1968 juga mencatat Ratu Markonah juga ditangkap polisi atas kasus prostitusi di Pekalongan, Jawa Tengah.

Dia harus menjalani hukuman penjara selama tiga bulan. Markonah disebut biasa kerja sebagai PSK di daerah Semarang, Pekalongan, dan Tegal.

Markonah mengaku telah bercerai dengan sang suami, ‘Raja’ Idrus sejak dirinya keluar dari penjara di Madiun atas kasus serupa.

Bahkan, Markonah mengaku kembali menceburkan diri sebagai PSK sejak bercerai dengan sang ‘Raja’. (Rindi Nuris Velarosdela)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Soekarno Ditipu Raja dan Ratu Fiktif, Idrus dan Markonah"


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini