TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah membuka opsi melakukan evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) yang terisolasi di Kota Wuhan, China, akibat merebaknya wabah virus corona.
Meski begitu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Teuku Faizasyah mengungkapkan belum ada langkah teknis soal proses evakuasi tersebut.
Hal ini dikarenakan opsi evakuasi tersebut harus dikoordinasikan dengan otoritas China terlebih dahulu.
Selain itu, Faizasyah mengaku dalam melakukan evakuasi juga harus memperhatikan teknis di lapangan.
Pernyataan ini ia sampaikan dalam program Apa Kabar Indonesia Pagi, yang dilansir dari YouTube Talk Show tvOne, Rabu (29/1/2020).
Faizasyah mengatakan dalam upaya membuka opsi evakuasi WNI di Wuhan ini, pemerintah berupaya melakukan komunikasi dengan otoritas China.
"Memang dari sisi upaya pemerintah terus melakukan pendekatan dengan pihak Tiongkok (China)," ujarnya.
"Saat ini tantangannya lebih bersifat teknik di lapangan," ungkapnya.
Hal ini dikarenakan pemerintah China harus meyakinkan bahwa saat proses evakuasi dalam konteks satu wilayah isolasi tidak akan menimbulkan masalah turunan.
Menurutnya tak hanya Indonesia saja yang berkeinginan untuk segera mengeluarkan masyarakatnya dari Kota Wuhan.
Melainkan beberapa negara juga berkeinginan untuk mengevakuasi warganya.
Namun secara teknis di lapangan itu belum dapat terjadi.
Tapi yang paling penting terlepas dari upaya tersebut, perhatian pemerintah kepada WNI di Provinsi Hubei bisa disebutkan maksimal.
"Kehadiran pemerintah sangat jelas, sementara upaya untuk melakukan tindakan evakuai menjadi bagian opsi yang terus diupayakan oleh pemerintah," ungkap Faizasyah.