Faizasyah juga menyebut pemerintah dalam hal ini ingin memastikan WNI di Wuhan maupun di kota sekitar Hubei dalam kondisi sehat, baik fisik maupun psikis.
Sementara itu, terkait apakah pemerintah China sudah memberikan izin untuk melakukan evakuasi, Faizasyah mengaku belum dapat menjawab soal itu.
"Saya tidak dapat mengkonfirmasi terkait izin atau tidak dapat izin ya," ungkapnya.
"Namun yang kami garis bawahi adalah pemerintah terus berupaya melakukan komunikasi dengan pihak Tiongkok," imbuhnya.
Karena kalau dilihat kalau berbicara mengenai perkembangan di lapangan, Faizasyah menyebut, saat ini masih sangat tidak mudah untuk mendapatkan kepastian bagi negara manapun untuk mennggalkan wilayah terdampak.
Meski begitu, Faizasyah mengungkapkan bahwa pemerintah terus mengupayakan pematangan terkait proses evakuasi tersebut.
"Perkembangan di lapangan sangat dinamis," ujarnya.
"Jadi dari sisi itu, kami ingin membangun suatu situasi betul-betul siap, manakala peluang untuk melakukan evaluasi terbuka," imbuhnya.
"Semua kondisi, support dari pemerintah setempat dan juga dari sisi WNI juga dalam konsidi siap," ungkap Faizasyah.
Bahkan menurut penuturannya dari sisi sistem sudah siap jika sewaktu-waktu dilakukan evakuasi terhadap WNI di Wuhan itu.
"Kalau kita bicara terkait evakuasi pada waktunya, sistem sudah siap dan bekerja," ujarnya.
"Rapat internal kementerian dilakukan oleh Kementerian Menko PMK, antara lain menyiapkan aspek teknis dari evakuasi," jelasnya.
"Semua sudah kami siapkan secara teknis, manakala opsi itu terbuka maka dari sisi kesiapan sistem bisa kita lakukan atau operasikan ," imbuhnya.
Sementara itu, terkait peluang pemerintah melakukan evakuasi terhadap WNI yang berada di Wuhan juga dibenarkan oleh Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi.