"Artinya apa? Nomor satu itu imunitas tubuh kita itu harus dijaga. Kalo imunitas kita baik maka virus itu..," kata Terawan. "virus kan lawannya imunitas tubuh. Bukan vaksinasi atau apa-apa," sambungnya.
Terawan juga mengatakan, telah menyiapkan sejumlah prosedur untuk meningkatkan imunitas pasien diduga terpapar virus Corona. Pertama, kata Terawan, pihak Rumah Sakit akan melakukan isolasi bagi pasien. Kedua, dengan memberikan asupan makanan yang baik untuk meningkatkan kesehatan.
"Itu teknik dokter untuk meningkatkan kemampuannya supaya dia sehat imunitasnya bisa melawan virusnya. Itu saja," ucap Terawan.
Dokter Terawan yang mantan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Jakarta mengatakan, kementerian kesehatan bersama kementerian terkait telah berkoordinasi untuk mencegah penyebaran virus Corona di Indonesia. Pemerintah pun telah menjaga 135 pintu masuk kedatangan dari luar negeri ke Indonesia selama 24 jam.
"Kami terus saling bahu membahu bekerja sama menjaga pintu-pintu masuk negara kita. 135 pintu masuk negara kita sudah dijaga 24 jam terus menerus dan dilaporkan setiap saat kepada kementerian kesehatan dan kementerian lembaga terkait," kata Terawan saat menghadiri rapat tingkat menteri (RTM) kesiapsiagaan dan antisipasi virus Corona di Kantor kementeroan Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (28/1).
Terawan mengungkapkan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga bakal memantau langsung jika ada gejala-gejala masyarakat yang diduga terjangkit virus Corona.
"Dan SOP yang dijalankan sudah sesuai. Bahkan baru merasa saja semua sudah diperiksa dengan detil dan terus dilakukan pemantauan bahkan ada yang dilakukan isolasi untuk menjaga demi tidak adanya wabah," ungkap dia.
Namun demikian, Terawan memastikan belum ada satupun kasus virus Corona yang terjangkit di Indonesia. "Memang sampai detik ini belum ada yang positif dan kita berdoa jangan sampai ada yang positif," kaanya.
Pemerintah membuka peluang untuk melakukan evakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, yang menjadi tempat penyebaran virus korona.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan pihaknya masih berkoordinasi dengan pemerintah Tiongkok terkait evakuasi. Langkah ini dilakukan karena wilayah Wuhan masih dalam status tertutup.
"Opsi evakuasi kami sudah bikin semua rencananya. Tetapi kami tetap berkomunikasi dengan otoritas Tiongkok. Kondisi Tiongkok yang lockdown ini menjadi perhatian kita semua," ujar Retno di Kantor kementeroan Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jln Medan Merdeka Barat, Jakarta.
Retno mengatakan telah berkomunikasi dengan negara lain yang warganya berada di Wuhan. Namun, Retno mengatakan kondisi wilayah karantina membuat evakuasi warga mengalami kesulitan.
"Saya berkomunikasi dengan pemerintah Australia dan mereka juga memiliki opsi itu. Tetapi sekali lagi, karena ada lockdown sehingga menjadi perhatian bersama," kata Menlu. (Serambi Indonesia/dan, Tribun Nertwork/yud/fah/igm)