News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Setelah Dievakuasi, Ada Pengecekan Kesehatan hingga Karantina untuk WNI dari China

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahasiswa Indonesia di China mulai kesulitan makanan.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Pemerintah akan segera mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Provinsi Hubei, China letak kota Wuhan dan 15 kota lainnya yang dikarantina terkait kasus virus corona.

 Saat ini sedang dipersiapkan skenario proses evakuasi karena kota yang dikarantina masih di-lock down sehingga tidak boleh ada yang masuk atau keluar dari wilayah tersebut.

 Kemudian proses evakuasi ini tidak hanya sekedar membawa pulang. Nantinya akan ada pemeriksaan hingga proses karantina bagi para WNI untuk memastikan kesehatan mereka.

Baca: Pemerintah Belum Putuskan Pelibatan TNI dalam Evakuasi WNI dari Hubei

 1. Karantina Berlangsung Selama Dua Minggu

 Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto  menyebutkan sesuai dengan yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) karantina akan berlangsung selama dua minggu.

 “Karatina itu merupakan perintah WHO, dua minggu ya,” ungkap Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (30/1/2020).

 Pemerintah sedang menyiapkan tempat yang nyaman bagi para warga WNI sehingga tetap nyaman tapi tidak menimbulkan kehawatiran bagi anggota keluarga atau masyarakat lain.

Baca: Pemerintah Alokasikan Dana Rp 133,2 Juta Untuk WNI di Provinsi Hubei

 “Enggak usah khawatir pasti nyaman nanti. Soal teknis kita bicarakan yang paling nyaman, tidak menimbulkan kekhawatiran keluarga dan kegaduhan di masyarakat,” kata Menkes Terawan.

 2. Pemeriksaan Status Kesehatan 

 Sebelum dikarantina pemerintah akan memperhatikan status kesehatan para WNI dari China.

 Di pesawat yang akan ditumpangi WNI juga akan disediakan health alert card untuk mengetahui riwayat kesehatan para penumpang.

 Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Masyarakat Kementerian Kesehatan, Anung Sugihantono menjelaskan jika ditemukan ada yang memilik gejala-gejala corona atau masuk ke tahapan people under observation (PUO) langsung dilakukan pengawasan khusus.

Baca: Corona Sebagai Peringatan Awal

 “Pasien yang dengan pengawasan akan masuk dalam karantina atau ruang isolasi. Yang karantina masih bisa hidup di luar tapi enggak boleh interaksi, kalau isolasi harus dirawat di ruangan khusus serta pemantauan 24 jam,” ucap Anung di kantor Kemenkes, Jakarta Selatan, Kamis (30/1/2020).

 3. Disiagakan Kapsul Evakuasi dan Rumah Sakit Rujukan

 Saat ini WNI di China dilaporkan dalam keadaan sehat dan tidak ada yang terdeteksi virus corona yang membuat peradangan pernapasan.

 Jika nantinya saat proses evakuasi WNI ada yang POU pemerintah juga telah menyiapkan langkah-langkah isolasi mulai dari bandara hingga rujukan rumah sakit.

Baca: Kemenlu Buka Layanan Konsultasi dengan Mahasiswa Indonesia di Wuhan

 Seperti di Bandara Soekarno Hatta telah disedakan apron c tidak hanya untuk WNI tapi penerbangan lain juga yang membawa orang yang terindikasi virus corona.

 Setelah masuk ke jalur khusus tersebut nantinya pendatang yang terindikasi virus corona akan dibawa dengan kapsul evakuasi dan ambulance khusus untuk dibawa ke rumah sakit rujukan yang telah disiapkan.

 “Kalau itu kasusnya satu dua kami sudah menyiapkan kapsul evakuasi ada di Soetta, ada ambulance yang juga bisa dipakai mengevakuasi dari paparan negatif sehingga virusnya tidak menyebar melalui udara. Kira-kira semacam itu yang kita lakukan,” pungkas Anung.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini