"Dari hasil penilaian, itu memenuhi syarat untuk protokol kesehatan," tambah Marsekal Hadi.
Nantinya Natuna hanya menjadi tempat isolasi sementara, sampai para WNI tersebut dinyatakan bisa pulang ke rumah.
"Sehingga Natuna dipilih menjadi tempat transit sementara, sampai dinyatakan bebas untuk bertemu dengan keluarga," jelas Marsekal Hadi Tjahjanto.
Pihak dari TNI juga akan mengawal penerbangan pesawat yang digunakan untuk mengevakuasi 250 WNI itu.
"Proses pemindahan dari Wuhan menuju ke Indonesia, militer terus memantau dari pergerakan pesawat yang digunakan," ungkapnya.
"Sehingga, bisa terus kita pantau sampai pendaratan," jelas Marsekal Hadi.
Sebelumnya, warga Natuna mendatangi gedung DPRD Natuna, Jumat (31/1/2020).
Warga protes karena Natuna menjadi tempat isolasi WNI dari Wuhan.
Warga menilai Natuna merupakan pulau kecil dan padat penduduk, sehingga mereka cemas jika ada indikasi tersebarnya virus corona ke wilayah mereka.
Mereka meminta kebijakan ini ditinjau ulang, dan menilai Natuna belum memadai seperti alat medis yang serba kekurangan.
Menurut warga, jangankan untuk alat mencegah virus Corona, untuk alat medis kesehatan di rumah sakit umum biasa saja serba kekurangan
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan ( Kemenkes), Achmad Yurianto menyebut, WNI tersebut akan dipisahkan dengan orang lain untuk beberapa waktu.
"Hanya dipisahkan untuk observasi, treatment makan enak minum santai santai happy-happy saja," ujar Yuri, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (1/2/2020).
Kemungkinan tempat karantina yang akan digunakan bukanlah di rumah sakit.