TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi memastikan Indonesia sudah mendapatkan izin dari pemerintah China untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang terisolasi di Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei akibat wabah virus corona.
Penjemputan 243 WNI di provinsi tersebut dipastikan dilaksanakan, Sabtu ini.
"Keberangkatan pesawat penjemput bersama dengan tim akan dilakukan dalam waktu kurang dari 24 jam," kata Retno, dalam jumpa pers di Kantor Kemenlu, Jakarta, Jumat (31/1/2020) pukul 15.16 WIB.
Retno mengatakan, "Pesawat yang akan diberangkatkan adalah pesawat berbadan lebar. Dengan begitu, pesawat bisa langsung kembali ke Indonesia tanpa harus transit."
Ada beberapa pesawat berbadan besar. Misalnya, Boeing 777 dengan kapasitas 314 - 451 penumpang dan Airbus 330 bengkel memiliki kapasitas 440 penumpang.
Kepastian menjemput WNI di lokasi tersebarnya virus Corona ini didapatkan setelah Menlu Retno bertemu dengan Duta Besar China Xiao Qian, di Kantor Kemenlu, Jakarta.
"Pagi ini saya telah bertemu dengan Duta Besar RRT di Jakarta, beliau telah menyampaikan clearance pendaratan dan pergerakan pesawat untuk evakuasi WNI dari Provinsi Hubei. Dalam kaitan ini, kami ingin menyampaikan apresiasi kita atas kerja sama yang telah diberikan oleh pemerintah RRT, keberangkatan pesawat penjemput bersama dengan tim akan dilakukan dalam waktu kurang dari 24 jam," kata Retno.
Baca: Skenario Karantina Ratusan WNI yang Dievakuasi dari Wuhan
Baca: Wabah Corona Gerus Pertumbuhan Ekonomi Dunia Sebesar 0,5 Persen
Sebelumnya, sejumlah pejabat RI termasuk Presiden Joko Widodo sempat menyatakan akses di Hubei masih ditutup otoritas China sehingga evakuasi WNI belum dapat dilakukan.
Menlu Retno pun berterima kasih kepada pemerintah China yang akhirnya mau membuka akses untuk RI.
"Kami ingin menyampaikan apresiasi kita atas kerja sama yang telah diberikan pemerintah RRT," ujar dia.
Setelah mendapatkan izin ini, Menlu Retno pun memastikan pesawat untuk mengevakuasi WNI akan segera diberangkatkan. Ia menyebut pesawat akan berangkat dalam waktu kurang dari 24 jam.
Retno menjelaskan, pesawat yang akan diberangkatkan adalah pesawat yang berbadan lebar. Pesawat akan diterbangkan tanpa melalui transit.
"Siang ini saya telah melakukan pembicaraan dengan tim kita dari KBRI Beijing yang saat ini telah memasuki Provinsi Hubei. Persiapan di beberapa titik di Provinsi Hubei, terutama di Wuhan saat ini terus berjalan sementara itu persiapan penerimaan di Indonesia juga terus dilakukan sesuai dengan prosedur dan protokol kesehatan yang berlaku," ujar dia.
Retno mengatakan telah melaporkan proses evakuasi ini kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia juga berterima kasih atas kerja sama semua pihak.