Hendri menjelaskan aksi demo masyarakat disebabkan kurangnya sosialisasi oleh pemerintah mengenai karantina WNI demi mencegah wabah virus corona.
"Karena kita belum mendapat kepastian atau kejelasan yang konkrit. Bahwa ini sangat meresahkan kami tentang corona ini," ungkap Hendri.
"Jadi penjelasan sosialisasi yang secara intens dilakukan oleh pemerintah itu belum dilaksanakan."
Sebagian masyarakat yang ketakutan penyebaran virus corona sampai memutuskan untuk mengungsi ke pulau lain.
"Jadi keresahan-keresahan kita bahwa bahaya virus corona ini sangat meresahkan, masyarakat juga sudah banyak yang melakukan perjalanan keluar dari Natuna," terang Hendri.
"Karena isu-isu ini sudah meresahkan kita."
Soal Menkes Terawan yang sudah diminta Jokowi untuk berkantor sementara di Natuna, ternyata warga masyarakat masih belum bisa meredakan keresahan mereka.
Hendri menjelaskan bagaimana perlakuan tim medis kepada para WNI dari China justru membuat mereka takut.
Prosedur kesehatan yang begitu ketat terhadap para WNI dari China malah dinilai membuat masyarakat semakin was-was terhadap kondisi kesehatan WNI.
"Bahkan presiden juga sudah memberikan perintah kepada Menteri Kesehatan untuk berkantor di Natuna selama proses observasi ini berlangsung," ujar presenter Putri Viola.
"Masih belum menjadi obat untuk memuaskan keinginan masyarakat Natuna?" tanya Putri.
"Belum. Jadi kemarin kita juga sempat bicara dengan Menteri Kesehatan. Dan Pak Menteri kan bicara kepada kita bahwa yang datang ini adalah pasien atau orang-orang yang kondisinya sehat," jawab Hendri.
"Tapi kenyataannya, seperti yang kita lihat di media, semuanya proses dilakukan dengan safety, dengan pakaian yang serba aman."
"Informasi yang dari media ini menyebabkan kita sangat ketakutan," imbuhnya.