TRIBUNNEWS.COM - Ada fakta lain terungkap mengenai sosok Dony Pedro, pria yang disebut-sebut merupakan pimpinan kelompok King of The King.
Seperti diketahui, dalam beberapa pekan ini, publik dibikin heboh oleh kemunculan kerajaan-kerajaan fiktif dengan klaim-klaim yang tak masuk akal.
Kerajaan fiktif itu misalnya adalah Keraton Agung Sejagat, lalu ada Sunda Empire yang kerap berkegiatan di Bandung.
Beberapa klaim tak masuk akal mengenai King of The King adalah kepemilikan Supersemar, memiliki harga Rp 60 triliun, hingga bisa melantik pemimpin-pemimpin di seluruh dunia.
Baca: Hanggar Tempat Observasi WNI di Natuna Tenyata Dapat Dilihat dari Belakang Rumah Warga
Juanda (48), pengikut sekaligus petinggi King of The King menyebut Dony Pedro sebagai anggota TNI aktif.
Dony mengaku bertugas di Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) TNI AD di Bandung.
"Kepada saya, Dia (Dony Pedro) bilang tentara aktif," kata Juanda, baru-baru ini, dikutip TribunJabar.id dari Kompas.com, Senin (3/2/2020).
Dony ternyata juga sempat menunjukkan kartu tanda prajuritnya.
Karena itu, Juanda percaya bahwa Dony bukan tentara gadungan.
Baca: Ketakutan, Pemilik Akun Facebook yang Hina Bu Risma Sembunyi dan Matikan Lampu saat Polisi Datang
Dalam kartu tersebut, Dony Pedro berpangkat Lettu Inf.
Tertulis jabatannya Pama Pussenif dan Kesatuannya adalah Pussenif.
"Saat saya ke sana (rumah Dony Pedro) seragam (TNI)-nya digantungin," kata Juanda.
Hingga tulisan ini dibuat, belum ada konfirmasi resmi dari pihak terkait, apakah Dony benar TNI atau bukan.
Klaim King Of The King
Juanda menyebut, Pedro adalah sosok yang melantik pemimpin di dunia.