TRIBUNNEWS.COM - Lebih dari 600 Warga Negara Indonesia (WNI) eks Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) diwacanakan akan dipulangkan ke tanah air.
Wacana pemulangan ratusan WNI eks ISIS tersebut kemudian menjadi perdebatan.
Terkait dengan wacana itu, Mantan Kepala Intelijen Strategis (BAIS) TNI, Soleman Ponto memberikan penjelasannya.
Ia memaparkan, bahaya yang ditimbulkan jika WNI eks ISIS tersebut dipulangkan ke Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan Soleman dalam tayangan yang diunggah di kanal YouTube MetroTV News, Rabu (5/2/2020).
"Kalau dia kembali ke Indonesia, dia akan membawa pahamnya ISIS bertempur lagi dengan kita."
"Karena dia ke sana itu kan dengan pahamnya ISIS untuk bertempur lewat yang lain," terang Soleman.
Lantaran hal itu, menurut Soleman, saat mereka kembali lagi ke Indonesia paham radikalisme yang mereka pahami akan dibawa.
"Nah ketika dia kembali ke sini, paham itu dibawa lagi, terus apa lawannya? Ya pemerintah Indonesia lagi," ungkapnya.
Soleman mengatakan, proses deradikalisasi yang canangkan pemerintah tidak akan membuat mereka menghilangkan paham radikalismenya.
"Mau proses yang seperti apa? Ketika mereka berangkat, mereka sudah siap mati di sana."
"Ternyata tidak mati, balik ke sini. Ya kita nanti yang dimusuhi," paparnya.
Menurut Soleman, paham ideologi mereka sudah kuat hingga siap mati.
Oleh karena itu, saat pulang ke Indonesia mereka bisa jadi justru memusuhi pemerintah Indonesia.