Saat Pilpres 2019 lalu, Prabowo berkali-kali menyinggung media.
Kritik Prabowo kepada wartawan yang paling peda saat menjelang Pilpres 2019 lalu.
Hal tersebut terkait dengan jumlah massa yang hadir saat Reuni 212.
Pada 5 Desember 2018, Prabowo mengatakan media harus objektif soal pemberitaan terkait jumlah massa di Reuni 212.
"Tadi kamu bilang nggak ada orang di situ, hanya beberapa puluh ribu, itu kan nggak objektif, nggak boleh dong," tegas Prabowo, dokumentasi 5 Desember 2018.
Prabowo juga menegaskan, kebebasan pers harus objektif.
"Kebebasan pers, jurnalism itu harus objektif, memberitahu apa adanya," ucapnya.
"Kaya saya udah nggak mau kasih keterangan kepada media yang nggak jelas," lanjutnya.
Tak hanya itu, saat Pilpres 2019 lalu, Prabowo juga beberapa kali menyinggung media.
Satu di antaranya saat sedang memberikan sambutan di acara peringatan Hari Buruh 2019 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta Pusat, Rabu 1/5/2019.
"Para media, hati-hati, kami mencatat kelakuan-kelakuanmu satu-satu," ujar Prabowo, dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.
"Kami bukan kambing yang bisa kau atur-atur. Hati-hati kau yah, suara rakyat adalah suara Tuhan," terang Prabowo.
Saat itu, Prabowo tengah berbicara soal kebohongan, kecurangan, kekayaan Indonesia yang diambil.
Serta penindasan terhadap rakyat perlu disudahi.
Kemudian, Prabowo mengaitkan hal tersebut dengan menyebut media sebagai pihak yang ikut merusak demokrasi.
"Itu media-media juga, gue salut sama lu masih berani ke sini, akan tercatat dalam sejarah, hai media-media kau ikut merusak demokrasi," kata Prabowo.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri) (Kompas.com/Achmad Nasrudin Yahya)