TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memberikan alasan dirinya mau bergabung ke pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Hal itu Prabowo sampaikan dalam HUT ke 12 Partai Gerindra di DPP Gerindra pada Kamis (6/2/2020).
Prabowo Subianto menjelaskan keinginannya merealisasikan dua dari lima janjinya saat dirinya berpasangan dengan Sandiaga Uno pada Pilpres 2019.
Lima janji ini adalah mewujudkan swasembada pangan, swasembada energi dan bahan bakar, swasembada dan kedaulatan air, melawan korupsi dan membangun pertahanan yang kuat.
"Kita masuk pemerintah karena kita ingin memenuhi janji sebagian kita kepada rakyat."
"Kalau tidak bisa lima minimal melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan. Kita bisa bantu kesejahteraan nelayan-nelayan kita," jelas Prabowo, dilansir kanal YouTube Kompas TV, Kamis (6/2/2020).
Lebih lanjut, Prabowo juga menegaskan bahwa dari programnya juga akan menambah protein dari kelautan dan perikanan untuk raykat miskin.
"Kita bisa membantu biar anak-anak kita tidak stunting, bisa dapat protein dari laut, juga bisa menambah devisa untuk negara," paparnya.
Sementara itu, Prabowo mengatakan melalui pertahanan bisa menjamin kedaulatan Indonesia.
Ia mengatakan dari lima janji itu, ingin berjuang di dua janji tetapi sebagai bagian pemerintah punya kesempatan memberi saran, usul, program kepada Presiden Jokowi.
"Jadi suara kita dalam rangka memperjuangkan kepentingan rakyat juga didengar," kata Prabowo.
Selain itu, Prabowo menjelaskan kepada kadernya bahwa alasannya juga karena demi cinta kepada negara dan bangsa.
"Kita berbeda kadang-kadang, kita berlawanan boleh."
"Tapi kita tidak boleh mengizinkan negara kita pecah," ungkap Prabowo.
"Kita tidak boleh izinkan masyarakat kita pecah."
"Kita tidak boleh izinkan Indonesia terancam," imbuhnya.
Dikutip dari Kompas.com, Prabowo mengaku, sempat ditertawai oleh kawan-kawannya saat mendirikan Partai Gerindra 6 Februari 2008 lalu.
"Ada kawan-kawan yang menertawakan kita, ada kawan yang dari kecil, yang saya banyak memberikan proyek."
"Memberikan bantuan, mereka tertawa, tanya partai, apa itu Gerindri Gerindru? Apa itu, demi Allah," ungkap Prabowo.
Prabowo menyatakan, 12 tahun saat Partai Gerindra mulai didirikan, partainya hanya dipandang sebelah mata.
Meski dipandang sebelah mata, Prabowo berhasil mengumpulkan para pendiri Gerindra untuk membesarkan partai tersebut melalui gagasan perubahan bangsa dan negara.
"Waktu itu mendirikan partai ini dari segelintir orang, Fadli Zon, Hasyim, Pak Muzami hampir terlambat ke Kumham cari nama, cari gambar," papar Prabowo.
Menurut Prabowo, partainya menjadi besar seperti sekarang lantaran para pendirinya sejak awal bukan hanya sekedar jadi penonton, pengamat hingga pengkritik.
Prabowo mengatakan, mereka memutuskan terjun ke politik karena ingin melakukan perubahan.
Dikutip dari Kompas.com, perayaan hari ulang tahun Partai Gerindra tersebut juga dihadiri oleh sejumlah tokoh.
Prabowo tiba di lokasi acara sekira pukul 08.10 WIB.
Terlihat juga Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.
Kemudian, sekira pukul 09.20 WIB, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon tiba di lokasi dengan berjalan kaki saat melintasi gerbang kantor DPP Partai Gerindra.
Hadir pula Ketua DPP Partai Gerindra Desmond J Mahesa.
Perayaan tersebut juga dihadiri pengurus DPP Partai Gerindra, Dewan Pembina, Dewan Penasihat, hingga Dewan Pakar Gerindra.
Tak hanya itu, perayaan tersebut juga dihadiri anggota Fraksi Partai Gerindra, sayap partai, hingga tenaga ahli Fraksi Gerindra di DPR.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani) (Kompas.com/Achmad Nasrudin Yahya)