Febri menjelaskan bahwa Joko mendatangi Jiwasraya dan membawa lima emiten yang sahamnya ditawarkan kepada Jiwasraya.
Lima emiten yang ternyata bermasalah tersebut antara lain TRAM, IIKP, SMLU, NYMRX, dan LGJP.
Namun, menurut Febri peran dari Joko terbilang banyak.
Pasalnya beberapa transaksi dipercayakan dan dilakukan oleh Joko.
"Tapi peran dia banyak, beberapa transaksi dia semua lah," katanya.
Ditegaskan Febri, perputaran saham milik Joko Tirto sengat erat hubungannya dengan tersangka Jiwasraya lainnya yakni Heru Hidayat.
"Joko Tirto itu sebenarnya semua saham dan surat berharga yang ditransaksikan dengan Jiwasraya itu terkait berputar kepemilikan Heru, tidak bisa dipisahkan Heru dan Joko, sama saja itu. Jumlahnya hingga saat ini yang kita sidik ada 5 saham itu, pecahanya banyak," katanya.
Geledah 2 rumah dan kantor Joko Tirto
Kejaksaan Agung RI (Kejagung) telah menggeledah tiga lokasi terkait tersangka terbaru dari kasus korupsi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yakni Direktur PT Maxima Integra Joko Hartono Tirto.
Direktur Penyidikan (Dirdik) Jaksa Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung Febri Adriansyah mengatakan tiga lokasi yang digeledah adalah dua rumah dan satu kantor.
"Dua rumah pribadi dan satu kantor. Rumah di Kembangan, Jakarta Barat. Satu lagi di Sunter, Jakarta Utara, yang kantor di Senayan, atas nama Joko Hartono Tirto," ujar Febri, di Kompleks Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat (7/2/2020).
Tutupi wajah dengan map
Direktur PT Maxima Integra, Joko Hartono Tirto, hanya bisa menutupi wajahnya ketika digiring ke mobil tahanan yang akan membanya ke Rutan Salemba, Cabang Kejaksaan Agung, Kamis (6/2/2020).
Joko Hartono Tirto menjadi tersangka baru dalam kasus korupsi Jiwasraya.