News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemulangan WNI Eks ISIS

Soal Pemulangan WNI Eks ISIS, Analis Terorisme Sebut Pemerintah Belum Siap hingga Tawarkan Opsi Lain

Penulis: Rica Agustina
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Analis Terorisme Ridlwan Habib menganggapi soal wacana pemulangan WNI eks ISIS

Ia pun menyebutkan alasan mengapa hanya kedua kategori itu yang seharusnya dipulangkan ke tanah air.

"Kenapa wanita yang tak lemah enggak dipulangkan? Karena di ISIS itu wanita dan lelaki sama militannya, kemampuannya sama," paparnya.

Baca: Soal Pemulangan WNI Eks ISIS, Choirul Anam: Saya Harap Wapres Maruf Amin Mau Menangani

Ridlwan berharap nantinya pemerintah akan menciptakan satu peraturan pemerintah atau presiden yang mendefinisikan 'wanita lemah' dan 'anak-anak'.

Misalnya, yang dianggap lemah adalah wanita yang sakit karena terkena rudal, atau yang sudah berusia lanjut.

"Anak-anak itu bisa didefinisikan misalnya kalau dengan undang-undang perlindungan anak -anak kan anak itu yang berusia 17 tahun, tapi 14 tahun di sana (Suriah) itu udah gede banget."

"Mereka sudah bisa nembak, bongkar senapan mesin, bisa menciptakan bom, jadi bahaya juga, jadi kita definisikan anak-anak yang diambil yakni berusia 10 tahun," paparnya.

Ridlwan mengatakan, penerimaan kepulangan WNI eks ISIS secara selektif memungkinkan untuk dilakukannya rehabilitasi.

Akan tetapi, proses rehabilitasi tidak hanya dilakukan oleh BNPT, perlu ada bantuan satuan petugas (Satgas).

"Tetapi tetap harus ada tambahan satgas, harus ada tambahan misalnya dari kementerian perlindungan perempuan dan anak, kementerian sosial dan psikolog andal di situ," kata Ridlwan.

(Tribunnews.com/R Agustina)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini