Hal itu disampaikannya saat bertemu dengan aparat Pemda dan tokoh masyarakat di aula Koramil Oksibil.
"Mengingat lokasi tersebut masih dianggap sakral oleh masyarakat, kami juga mohon ijin dan restu kepada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat Distrik Oksop untuk mendukung kami dalam misi kemanusiaan, karena tentunya dalam waktu dekat kami akan melakukan kegiatan evakuasi bagi para prajurit kami yang gugur dan menjadi korban dalam kecelakaan heli tersebut," kata Herman dalam keterangan resmi Pendam XVII Cenderawasih, Senin (10/2/2020).
Herman pun mengatakan telah melihat langsung lokasi puing jatuhnya helikopter tersebut dari ketinggian 12.500 kaki.
Baca: KPK Bantah Hentikan Penyidikan Kasus Suap PAW DPR
Ia mengatakan pihaknya akan fokus pada evakuasi korban.
Hal tersebut dilakukan mengingat lokasi puing berada di tebing dengan sudut hampir 90 derajat.
"Tadi saya melihat langsung lokasi puing dari ketinggian 12.500 feet. Selanjutnya kita akan fokus untuk melakukan kegiatan evakuasi terhadap korban. Evakuasi harus dipersiapkan dengan matang mengingat lokasi puing berada di tebing dengan sudut hampir 90Ā°," kata Herman.
Herman juga menyampaikan terima kasih kepada Bupati dan masyarakat Pegunungan Bintang serta unsur TNI-Polri atas partisipasinya sebagai pemberi informasi dan penunjuk jalan dan memberikan dukungan sehingga Heli yang jatuh telah ditemukan saat ini.
Sebelumnya, Heli MI 17 Penerbad No Reg HA 5138 dinyatakan hilang sejak tanggal 28 Juni 2019.
Heli dinyatakan lost contact ketika terbang dari Oksibil menuju Jayapura sesaat setelah melaksanakan dropping logistik bagi pos TNI yang berada di Kabupaten Pegunungan Bintang.
Heli tersebut mengangkut tujuh orang crew Penerbad dan lima orang prajurit Satgas Yonif 725/Wrg.