Setelah itu, seluruh jenazah akan diterbangkan ke Jayapura untuk kemudian dilakukan proses identifikasi di RS Marthen Indey.
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab menegaskan helikopter milik TNI AD MI-17 yang hilang kontak delapan bulan lalu ini diduga kuat murni mengalami kecelakaan karena faktor cuaca.
Dari pemeriksaan Flight Data Record (FDR) helikopter yang ditemukan diharapkan dapat diketahui penyebab pasti jatuhnya helikopter tersebut.
"Saya perkirakan pilot sudah berusaha membawa helikopter ke lokasi semula. Tetapi, karena situasi cuaca yang berkabut di daerah pegunungan saat itu, sehingga pilot memutuskan kembali. Tetapi, saat memutar heli terjadi insiden kecelakaan menabrak gunung," ujar Herman Asaribab.
Ia menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban yang datang menjenguk jenazah di RS Bhayangkara, Jayapura.
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw menyatakan, tim Identifikasi (DVI) telah memeriksa 9 dari 12 jenazah penumpang dan awak helikopter Mi-17V5 TNI AD yang jatuh di Pegunungan Mandala.
Data tersebut merupakan data terakhir yang dikeluarkan dari hasil proses identifikasi korban Heli MI-17 di Ruang DVI Biddokes polda Papua sampai dengan pukul 19.07 WIT.
"Proses identifikasi post mortem (identifikasi pada jenazah) sudah ada jenazah yang ke-9. Diperkirakan akan selesai pada pukul 21.00 WIT," kata Waterpauw saat dihubungi.
Baca: Ramalan Zodiak Cinta Minggu 16 Februari 2020: Scorpio Tertindas, Capricorn Ingin Bebas, Cancer Bucin
Baca: Kenaikan Harga Masker di Indonesia karena Virus Corona Disorot Media Asing Lebih Mahal Dari Emas
Dia menuturkan, jika proses identifikasi post mortem selesai, maka pihaknya akan segera melakukan proses rekonsiliasi alias pencocokan post morterm itu dengan data ante mortem para korban.
"Jika terlalu malam, rekonsiliasi akan dilaksanakan besok pagi," ujarnya.
Temuan helikopter MI-17 milik TNI AD yang hilang delapan bulan lalu berawal dari beredarnya sebuah foto bangkai helikopter yang beredar di dunia maya pada Selasa, 4 Februari 2020.
Baru pada Senin (10/2/2020), Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab mengonfirmasi penemuan badan pesawat.
Heli MI-17 hilang kontak di Pegunungan Bintang, Papua pada 28 Juni 2019 lalu.
Kala itu, helikopter MI-17 tergabung pada Pusat Penerbangan TNI AD tersebut terbang dari Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang pukul 11.44 WIT.