TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya (Pesero) Hexana Tri Sasongko menyebut saat ini tim internal dan konsultan tengah menyiapkan skema penyelamatan perseroan.
"Kami sedang susun skema final untuk penyehatannya. Yang jelas kami pakai konsultan, kita pakai bisnis modeling, kita punya simulasi," ujar Hexana di Komisi VI DPR, Jakarta, Rabu (19/2/2020).
Namun, Hexana belum dapat menyebut skema apa yang akan ditempuh perseroan dalam menyalamatkan perseroan dari kebangkrutan akibat gagal bayar polis.
Baca: Pekan Depan, DPR Panggil Menteri BUMN untuk Tagih Janji soal Bayar Klaim Jiwasraya
"Sementara saya belum bisa sampaikan karena skema final sedang kami siapkan," paparnya.
Secara umum, Ia memaparkan perseroan berusaha memperbaiki fundamental dengan dua cara, yaitu mengkaji kembali maupun memperbarui bisnis modelnya.
"Produk-produknya kita redesign, nanti ada restrukturisasi portofolio. Kemudian yang jelas itu ekuitasnya negatif, sehingga perlu ada penguatan ekuitas," ujar Hexana.
Ia meyakini, perbaikan bisnis model perusahaan yang dapat berdampak positif terhadap kinerja, maka masyarakat bisa kembali percaya kepada Jiwasraya.
"Saya kira publik akan percaya sebagai perusahaan yang dikelola dengan sehat," ujar Hexana.
Diketahui, Jiwasraya gagal bayar polis dan berpotensi mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp 12,4 triliun.
Menyikapi hal tersebut, DPR telah membentuk tiga Panja di tiga komisi untuk menangani persoalan Jiwasraya, seperti Komisi III terkait persoalan hukum, Komisi VI menyangkut korporasi, dan Komisi XI menangani keuangan.