TRIBUNNEWS.COM - Ketua DPP PDIP, Nusyirwan Soejono buka suara soal ucapan Megawati Soekarnoputri pada sambutan dihadapan calon kepala daerah yang diusung PDIP di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Rabu (19/2/2020).
Seperti diketahui dalam pidatonya Megawati menyinggung soal dinasti politik yang memaksa anak maju di Pilkada 2020 maupun Pilpres 2024.
Terkait hal itu Nusyirwan mengatakan bahwa Megawati tidak menyindir siapapun atau pihak manapun.
Hal ini diyakini Nusyirwan hanyalah sebuah pemahaman tentang berbagai proses yang telah dilewati oleh PDIP.
Nusyirwan tak menampik bahwa saat ini di dalam partai PDIP banyak yang telah melakukan PDIP.
"Tentunya adalah sebuah pemahaman ini yang diumumkan ini karena kita kemarin melewati proses yang berbagai macam raagam," ujarnya.
• Komentari Soal Dinasti Politik yang Terjadi saat Ini, Pengamat: Gibran Belajar dari AHY
• Senada dengan Gibran, Bobby Nasution Bantah Isu Dinasti Politik: Yang Dinasti Itu Motivasinya
• Singgung Kader PDIP yang Terjaring OTT KPK Jelang Pilkada 2018, Megawati: Saya Jadi Trauma
Di sisi lain jika ada partai lain yang mampu memahami tentang ucapan Megawati artinya akan lebih bagus.
Namun Nusyirwan menekankan bahwa Megawati tidak memiliki hak untuk meminta partai lain atau menunjuk partai lain soal dinasti politik tersebut.
"Kalau ini berkaitan dengan kualitas demokrasi tentunya kalau partai yang lain bisa memahami hal ini artinya akan lebih bagus."