TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya kembali tergenang banjir dalam beberapa hari terakhir.
Bahkan, sejumlah titik masih mengalami banjir pada Rabu (26/2/2020).
Dilansir akun Twitter TMC Polda Metro Jaya, banjir masih terjadi di Komplek Tipar Timur, Semper Barat, Jakarta Utara.
Sementara itu, kawasan Green Garden Jalan Panjang, Jakarta Barat, juga masih tergenang.
Banjir kesekian kalinya sepanjang tahun 2020 membuat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali disorot.
Berbagai kritikan tertuju pada mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut soal penanganan banjir.
Baca: Peringatan Dini BMKG Hari Ini (26/2/2020): Waspada 2 Area Berpotensi Gelombang Tinggi hingga 6 Meter
1. Ketua DPRD DKI
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menyebut Anies Baswedan tak memiliki standar operasional prosedural (SOP) dalam menangani banjir.
"Banjir yang terjadi sekarang karena tidak dikendalikan dengan baik. SOP-nya tidak jelas," ucap Prasetyo Edi, Minggu (23/2/2020) dilansir Tribun Jakarta.
Prasetyo Edi menyebut DKI Jakarta memiliki 140 rumah pompa dan 400 lebih pompa stasioner.
Jumlah yang dimiliki tersebut menurut Prasetyo Edi seharusnya genangan air bisa diantisipasi oleh Pemprov DKI.
Gubernur Anies Baswedan disebut Prasetyo Edi tertinggal jauh soal kesigapan penanganan banjir dibandingkan pendahulunya, Basuki Tjahaja Punrama (BTP) alias Ahok.
Baca: Anggota DPRD DKI Jakarta Kenneth: Banjir di Jakarta Bukan 5 Tahunan Lagi Tapi Per Minggu
"Di pemerintahan sebelumnya (SOP) sudah jelas. Sebelum air masuk dari Katulampa, itu barang (pompa) harus sudah nyala," ujarnya.
"Kebiasaan ini yang saya lihat secara teknis tidak dilaksanakan dan sekarang saat hujan baru pompa dinyalakan, mati bos," imbuhnya.