TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengundang perwakilan dari Jepang dan Inggris untuk mendapatkan masukan terkait dengan sistem transportasi di Ibu Kota Negara Baru (IKN).
Jepang dinilai memiliki pengalaman mengembangkan smart technology, sementara Inggris mempunyai kota yang berkonsep forest city.
Hal itu seperti disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam diskusi yang digelar Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan, Jakarta, Rabu (26/2/2020).
Baca: BREAKING NEWS: Model Seksi Vitalia Sesha Kembali Ditangkap Polisi karena Narkoba
Baca: Komisi XI DPR: Omnibus Law Cipta Kerja Cara Cepat Tangani Kemiskinan
“Kami mencanangkan suatu konsep bagaimana konektivitas transportasi yang smart, terintegrasi dan berkelanjutan. Oleh karenanya kita mengundang negara-negara sahabat dari Jepang dan Inggris. Kita akan menggali dari beberapa negara, apa saja sebenarnya yang menjadi penting bagi suatu ibu kota Negara,” tutur Menhub.
Selain mengundang negara sahabat, Kemenhub juga telah membentuk Satuan Tugas Pengembangan Sistem Transportasi Ibu Kota Negara bekerja sama dengan beberapa universitas untuk mendapatkan gagasan dan inovasi terkait bidang transportasi.
“Keterlibatan dunia pendidikan sangat dibutuhkan dengan memikirkan suatu konsep yang baik, yang out of the box, yang memang merupakan suatu inovasi,” ungkap Menhub Budi.
Terkait perencanaan sistem Transportasi IKN, sambil menunggu pengesahan RUU IKN, Kemenhub menjadi bagian dari Kelompok Kerja (Pokja) Infrastruktur yang dikoordinir oleh Menteri PUPR untuk merencanakan infrastruktur di Ibu Kota Negara, khususnya di sektor transportasi.
Kemenhub akan mengutamakan penggunaan kendaraan listrik di IKN baik untuk transportasi massalnya maupun kendaraan pribadi.