3. Garuda Indonesia GA 980, mendarat pukul 16.45 WAS dengan 171 jemaah;
4. Saudia Airlines SV 817, mendarat pukul 16.45 WAS dengan 297 jemaah.
Total jemaah Indonesia yang mendarat di Jeddah : 1.276
B. Bandara Madinah:
1. Lion Air JT 092, mendarat pukul 13.30 WAS dengan 433 jemaah;
2. Lion Air JT 084, mendarat pukul 17.30 WAS dengan 433 jemaah;
3. Saudia Airlines SV 3591, mendarat pukul 18.30 WAS dengan 437 jemaah;
4. Lion Air JT 112, mendarat pukul 22.30 WAS dengan 423 jemaah.
Total jemaah Indonesia yang mendarat di Madinah : 1.726
Dipulangkan
Sementara itu ratusan jemaah umrah asal Indonesia via Turki yang terdampak kebijakan Arab Saudi akan dipulangkan ke Indonesia menggunakan Turkish Airlines.
Baca: Bahas Makian dan Cacian Netizen di Medsos, Anies Baswedan: Yang Saya Kasihan Itu Ibu
Baca: Terungkap Misteri Penemuan Mayat ABG Tasik di Gorong-gorong: Dibunuh Ayah Kandung karena Minta Uang
Melalui keterangan dari KBRI Ankara tercatat, pada tanggal 27 Februari 2020, terdapat 310 WNI jemaah umrah di Istanbul Airport, Turki, dengan tujuan Arab Saudi.
Juga terdapat 910 WNI jemaah umrah menggunakan Turkish Airlines yang masih berada di Jeddah.
Melalui komunikasi Turkish Airlines dengan KBRI Ankara diputuskan untuk memulangkan para jemaah.
Duta Besar Indonesia untuk Turki, Lalu Muhammad Iqbal melalui keterangan tertulis mengatakan, hari ini akan diterbangkan ke Jakarta 74 penumpang WNI jemaah umrah menggunakan Turkish Airlines (TK).
"TK akan mempercepat pemulangan WNI jamaah umrah dari Istanbul. Karena padatnya penerbangan langsung ke Jakarta, maka sebagian WNI akan diterbangkan dari Istanbul menggunakan penerbangan ke Denpasar dan Singapura," kata Iqbal.
Kemudian dari Denpasar dan Singapura para jemaah akan diterbangkan ke daerah asal di Indonesia.
"Proses ini akan dilakukan oleh maskapai Turkish Airlines berkoordinasi dengan biro perjalanan terkait," ujar Iqbal.
Iqbal memastikan, jemaah tidak akan dikenakan denda atau biaya tambahan apapun.
"Nantinya maskapai Turkish Airlines akan memberikan opsi kepada jemaah WNI untuk diterbangkan ke Arab Saudi pada saat kondisinya sudah memungkinkan, tanpa biaya tambahan," jelas dia.
PT Angkasa Pura II bersama maskapai yang melayani penerbangan menuju Arab Saudi, melakukan asistensi kepada jemaah umrah yang tidak diberangkatkan.
Tidak diberangkatkannya jemaah umrah ini, karena adanya penangguhan visa perjalanan umrah oleh Arab Saudi sebagai pencegahan penyebaran viris corona.
VP of Corporate Communications PT Angkasa Pura II, Yado Yarismano mengatakan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta terdapat 14 penerbangan yang mengangkut jemaah umrah dan dua penerbangan sempat diberangkatkan.
"Tetapi, terdapat juga jemaah umrah yang sudah tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta namun tidak jadi berangkat, ucap Yado.
Ia menambahkan, meski adanya pembatalan yang terjadi pelayanan dan operasional di Bandara Internasional Soekarno-Hatta masih berjalan dengan normal.
"Kami juga melalukan asistensi kepada maskapai, untuk para jemaaah umrah yang terlanjut tiba di bandara tetapi tidak jadi diberangkatkan," kaya Yado.
Yado juga mengimbau, kepada jemaah umrah yang belum tiba di bandara agar berkoordinasi dengan agen perjalanan guna mendapatkan informasi dan mempersiapkan segala sesuatunya.
Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah mengumumkan, sampai saat ini Arab Saudi belum memberikan kepastian kapan berakhirnya masa penangguhan kegiatan umrah, ziarah, dan wisata ke Arab Saudi.
"Belum ada keputusan apapun yang dikeluarkan oleh kerjaan arab saudi terkait rencana pencabutan status penangguhan sementara akses masuk warga negara asing ke wilayah Arab Saudi utnuk tujuan umrah dan wisata," kata Konsul Jenderal RI Jeddah, Eko Hartono.
KJRI Jeddah menyebut, WNI yang memegang izin tinggal dan masih berlaku akan tetap diizinkan masuk ke Arab Saudi, namun akan melalui pemeriksaan kesehatan setibanya di Bandara Arab Saudi. (Tribun Network/dit/fah/rin/wly)