TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Pemerintah terus memacu masuknya investasi asing ke Indonesia, agar dapat mendukung target pertumbuhan ekonomi. Sementara itu Malaysia adalah negara dalam top five negara terbesar penyumbang invetasi ke Indonesia. Jika tidak ada halangan, satu lagi perusahaan asal Malaysia, WESTSTAR, berniat menanamkan modalnya di tanah air dalam waktu dekat.
Weststar adalah perusahaan berskala internasional milik Tan Sri Syed Azman Syed Ibrahim, salah satu pengusaha terkaya di Malaysia. Perusahaan ini bergerak di bidang automotive, aviation dan lain lain. Konglomerat Justin Lim, selaku strategic principal di Indonesia, mengundang pengusaha, Sutrisno Bachir beserta rombongan untuk melakukan kunjungan ke kantor Weststar di Kuala Lumpur.
Dalam kunjungan selama tiga hari itu, 26 - 28 February, Justin Lim dan Sutrisno Bachir beserta rombongan melakukan pembicaraan awal dengan tim Weststar yang dipimpin langsung oleh Tan Sri Syed Azman.
Di depan delegasi Indonesia yang dipimpin langsung oleh Sutrisno Bachir, Tan Sri mengungkapkan keinginannya untuk menggandeng mitra lokal Indonesia, untuk memasarkan mobil MPV Maxus buatan SAIC Motor, yang juga memegang lisensi beberapa merk automotive Eropa dan Amerika.
"Saya ingin mengajak pengusaha Indonesia, untuk bekerjasama di bidang otomotif dan penerbangan. Untuk otomotif kami ingin memasarkan mobil Maxus di Indonesia, Sementara untuk penerbangan, kami ingin mengembangkan penyewaan dan maintenance helikopter, terutama untuk perusahaan perusahaan asing yang bergerak dibidang perminyakan,", jelas Tan Sri di kantornya, Weststar Tower di Hulu Klang, Selangor, Malaysia.
Sebagai strategic principal, Konglomaret Justin Lim sengaja menggandeng Sutrisno Bachir sebagai mitra lokalnya di Indonesia mengatakan. Selain karena sudah mengenal dengan baik Mantan Ketua UMUM Partai Amanat Nasional itu dengan baik.
“Kami sengaja mengundang pak Sutrisno Bachir ke Kuala Lumpur, untuk bertemu langsung dengan pemilik usaha Weststar, untuk menjejaki kerjasama memasarkan mobil Maxsus dan bisnis aviation di Indonesia. Kami sengaja memilih pak Sutrisno untuk bermita dengan kami, karena selain kami sudah mengenal lama, juga karena pak Sutrisno menurut saya orang yang memiliki pribadi yang bagus, tidak memiliki kepentingan apapun. Selain itu dia juga seorang pengusaha yang dekat dengan berbagai kalangan, termasuk dengan pemerintah Indonesia,” Jelas Justin.
Jika kerjasama antara Weststar dengan pihak Sutrisno Bachir ini bisa terwujud, maka akan membawa angin segar bagi iklim investasi di Indonesia di tengah virus Covig-19 yang memukul iklim investasi di tanah air. Masuknya investasi Weststar ke Indonesia, juga berpeluang membuka banyak lapangan kerja.
“Dalam kerjasama ini nantinya akan ada investasi masuk ke Indonesia, pada tahap awal akan menanamkan modal sebesar USD 900 juta, atau setara dengan 1,3 Triliun Rupiah. Nantinya akan ada tahapan berikutnya, mengingat potensi pasar di Indonesia yang sangat besar. Rencana awal nanti, pihak Weststar akan membuka banyak showroom yang akan dilengkapi dengan pusat perawatan dan suku cadang,” kata Justin Lim.
Senada dengan apa yang diucapkan Justin Lim, Sutrisno Bachir, juga berharap kerjasama antar dua negara ini akan melahirkan simbiosis yang saling menguntungkan kedua belah pihak.
"Selama 3 hari kunjungan saya ke Kuala Lumpur ini kami telah membicarakan beberapa hal, diantaranya kerja sama dengan pihak Weststar yang diwakili oleh Justin Lim di bidang otomotif dan penerbangan atau aviation. Untuk otomotif, kita akan memasarkan mobil Maxus di Indonesia, bahkan nanti kita akan membuka pabriknya juga di indonesian karena row materialnya di Indonesia ini banyak sekali, kata laki laki kelahiran Pekalongan yang biasa disapa dengan nama Pak SB ini.
“Kemudian untuk penerbangan kita akan melakukan pemasaran dan pusat perawatan helikopter kepada perusahaan perusahaan asing, terutama perusahaan minyak yang ada di Indonesia. Selama ini kita di Indonesia hanya bisa membeli tapi tidak punya pusat maintenance. Weststar ini adalah perusahaan aviation terbesar di Asia Pasifik dan nomor empat di dunia. Mereka memiliki pusat perawatan dan simulasi," lanjut Sutrisno Bachir.
Sutrisno Bachir menambahkan bahwa Weststar mempunyai standar keamanan tinggi dalam mengoperasikan dan melakukan maintenance helikopter. “Mereka menduduki ranking 1 di Asia, kalau di dunia ranking 3. Jadi kinerja Weststar ini tidak diragukan lagi kalau soal standar keselamatannya," tambah Sutrisno Bachir.
Menyinggung soal kapan penandatangan kesepahaman kerja atau MoU antara kedua belah pihak, baik Sutrisno Bachir maupun Justin Lim sama sama sepaham bahwa tidak akan ada penandatangan MoU. Mereka sepakat langsung membuat bisnis plan-nya dan langsung action.