"Kita tahu dalam protokol WHO ketika satu negara ada wabah, enggak boleh ada yang meninggalkan negara itu kecuali dapat surat izin dari negara itu," tutur Ngabalin usai diskusi bertajuk Korona: Ga Perlu Panik, Ga Usah Gimik di Jakarta, Minggu (8/3/2020).
Baca: Sebelum Ditemukan Tewas, Warga Menyangka Bocah 6 Tahun Diculik Mahluk Halus
Ngabalin mengatakan, pemulangan warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China beberapa waktu lalu merupakan bukti Indonesia dinyatakan bebas corona oleh negara lain.
Pasalnya, menurut dia, China sudah mengakui WNI itu bebas corona berdasarkan surat kesehatan yang dikeluarkannya.
"Itulah sebabnya kita meyakini itu alasan kita sehat fisik, dan pikiran, karena dia dapat surat izin sehat dari Tiongkok, itu juga yang ada di Sebaru Satu," kata Ngabalin.
Selain itu, hasil observasi di Natuna pun tidak menunjukkan ada warga negara yang positif corona.
Hal inilah yang diyakini oleh pemerintah bahwa Indonesia nol kasus corona.
"Kenapa kita begitu yakin karena pada penanganan di Natuna itu sangat rapih dan berhasil," kata Ngabalin.
Sebelumnya, nedia sosial di Tanah Air sempat ramai menuding bahwa pemerintah berupaya menutupi fakta terkait dengan penyebaran virus corona.
Pemerintah pun terus menegaskan bahwa Indonesia masih nihil alias bebas virus corona.
"Nggak ada (yang menyembunyikan), siapa yang bilang. Media sosial itu nda' bisa dipercaya," kata Menko Polhukam Mafhud MD, Sabtu (29/2/2020).
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu mengatakan saat ini Indonesia menjadi salah satu negara yang belum ditemukan virus corona. Dia juga menyebut belum ada laporan soal penderita yang terjangkit virus corona.
"Sekarang Indonesia menjadi salah satu negara yang masih nol (corona). Coba kalau ada di mana itu virus Corona, itu kan cuma orang mau bikin isu. Sampai hari ini (tidak ada Corona). Saya tidak tahu kalau sampai besok tapi sampai hari ini tidak," kata Mahfud.
23 Suspect
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto menyatakan, hingga hari ini, Minggu (8/3/2020), ada 23 suspect Covid-19 di Indonesia.
Hal itu disampaikan Yuri dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (8/3/2020).