Juru Bicara OPM Sebby Sambon saat dikonfirmasi melalui pesan elektronik lbya si Papua Nugini mengatakan, warga Papua mengungsi Ke Timika karena takut kejahatan pasukan keamanan Indonesia, Bukan karena takut TPNPB.
“Kami tanggapi pernyataan Militer dan Polisi Indonesia tentang masyarakat orang Asli Papua dari tembagapura yang telah mengungsi ke Timika, Ibu Kota Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, adalah karena ketakutan atas kejahatan Militer dan Polisi Indonesia, dan bukan karena takut kepada Pasukan Tentara Pembebasan National Papua Barat,” ujar Sebby, Minggu, 8 Maret 2020.
Pihaknya menilai, militer dan polisi Indonesia telah dan sedang melakukan penipuan publik secara massive, untuk melegitimasi rakyat Orang Asli Papua bahwa TPNPB jahat dan masyarakat harus tolak anggota TPNPB-OPM.
“Permainan ini sudah biasa dilakukan pasukan Militer dan Polisi Indonesia, saat terjadi penyerangan oleh Pasukan Tentara Pembebasan national Papua Barat. Cara-cara yang telah dan sedang dilakukan oleh pasukan Militer dan Polisi Indonesia ini adalah cara kuno, dan dari dulu Militer dan Polisi Indonesia selalu lakukan begitu,” kata dia.
Sebby mengungkapkan, pihaknya memiliki catatan terkait cara kerja militer dan polisi Indonesia, jika sedang berkonflik dengan mereka.
“Dalam hal ini kami mempunyai catatan, bahwa di tahun 2017 pun sama halnya, tapi itu Militer dan Polisi Indonesia yang sengaja hasut masyarakat untuk memgungsi ke Timika," jelasnya.
"Skenario mengungsikan masyarakat Civil Orang Asli Papua, pasukan Militer dan Polisi Indonesia akan lakukan operasi dengan menggunakan roket dan serangan helicopter ke kampung-kampung guna lumpuhkan kekuatan Pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat,” terangnya.
"Masyarakat di Tembagapura itu semuanya keluarga anggota TPNPB-OPM, jadi tidak mungkin Pasukan Tentara Pembebasan Nasional lakukan terror terhadap masyarakat Orang Asli Papua,” klaimnya.
"TPNPB-OPM berjuang hanya untuk hak Kemerdekaan Bangsa Papua, maka Pasukan TPNPB tidak pernah terror Masyarakat Orang Asli Papua," kata dia.