News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Kapal Pesiar Viking Sun Berlabuh di Bali, Faktor Kesehatan Penumpang jadi Alasan, Ini Penjelasannya

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Ifa Nabila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapal pesiar berbendera Norwegia, Viking Sun yang mengangkut 848 penumpang dan 460 kru kapal akhirnya diperbolehkan bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (05/03/2020). Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, pada dasarnya pihaknya menolak kapal pesiar tersebut bersandar ke pelabuhan Kota Semarang. Namun, atas upaya negosiasi dengan pihak Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas 1 Tanjung Emas, akhirnya kapal pesiar itu diperbolehkan bersandar.

TRIBUNNEWS.COM – Kapal pesiar Viking Sun akhirnya berlabuh di Pelabuhan Benoa, Bali dan para penumpang diizinkan turun Minggu (8/3/2020).

Pihak Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pelabuhan Benoa menyatakan para penumpang kapal sehat dan tidak sakit atau mengalami gejala mirip virus corona.

Sehingga dapat melanjutkan aktivitas mereka untuk berlibur maupun kembali ke negara masing-masing.

“Artinya kalau ketentuan sudah terpenuhi, maka tak ada alasan untuk tak mengizinkan kapal turun. Kami sudah dapat laporan (kesehatan) dan laporan ini sudah disampaikan ke Pak Gubernur semalam," kata Agustinus Maun, Kepala Kantor KSOP dikutip Tribunnews dari Kompas.com.

Kemudian, pemerintah daerah setempat juga melakukan proteksi dari wabah virus corona.

Kapal pesiar berbendera Norwegia, Viking Sun yang mengangkut 848 penumpang dan 460 kru kapal akhirnya diperbolehkan bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (05/03/2020). Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, pada dasarnya pihaknya menolak kapal pesiar tersebut bersandar ke pelabuhan Kota Semarang. Namun, atas upaya negosiasi dengan pihak Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas 1 Tanjung Emas, akhirnya kapal pesiar itu diperbolehkan bersandar. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

Semua penumpang dan kru kapal diperiksa sebanyak dua kali, yakni pagi pukul 08.30 hingga 10.00 WITA.

Kemudian, pada malam hari, pukul 20.00 hingga 22.30 WITA.

Petugas mengindikasikan tidak ditemukan penumpang atau kru yang sakit dan mengalami gejala terjangkitnya virus corona.

Baca: Virus Corona di Italia: Jumlah Korban Tewas Meningkat setelah Italia Bagian Utara Dikarantina

Diketahui, penumpang yang berjumlah 738 orang berasal dari Amerika Serikat, Kanada, Inggris, dan Australia, sedangkan kru kapal berjumlah 452 orang.

Kapal berbendera Norwegia tersebut sempat ditolak di Semarang, Jawa Tengah.

Para penumpang Kapal Pesiar Viking Sun tiba di Pelabuhan Benoa usai berwisata, Minggu (8/3/2020).(KOMPAS.com/IMAM ROSIDIN)

Kabar WNI positif virus corona

Sebelumnya, kabar warga Indonesia yang positif terkena virus corona telah disampaikan Presiden Presiden Joko Widodo, Senin (2/3/2020).

Terdapat dua orang dalam kasus baru yang muncul di Indonesia.

Kasus pertama adalah seorang perempuan berusia 31 tahun dan ibunya yang berusia 64 tahun untuk kasus kedua.

Mereka terkena virus setelah melakukan kontak dengan warga Jepang ketika berada di Indonesia.

Baca: Kapal Pesiar Viking Sun Berlabuh di Bali, 375 Penumpang Pulang ke Negaranya, Sisanya Berlibur

Kini, tengah dilakukan perawatan medis di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, Jakarta.

Terkait hal tersebut, pemerintah pun terus melakukan penulusaran terhadap aktivitas mereka.

Hingga akhirnya, ada dugaan virus corona tersebar di lokasi yang sama saat Kasus 1 melakukan kontak dekat dengan warga Jepang, di sebuah restoran di Jakarta Selatan.

Penelusuran dilakukan dengan metode klaster, seperti mencari orang-orang yang berada di lokasi sama.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto yang juga juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (6/3/2020). Dalam keterangan persnya Achmad Yurianto menyampaikan sebanyak empat orang dinyatakan suspect virus Corona karena telah melakukan kontak langsung dengan warga Depok yang positif sebelumnya dan mengalami gejala-gejala awal seperti Influenza yang kini tengah diobservasi dan menunggu hasil pasti dari pemeriksan laboratorium. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Awalnya, pemerintah menelusuri dan mendapatkan 80 pengunjung serta orang yang berada di restoran pada 14 Februari 2020.

Lalu, dilakukan screening dan dikerucutkan menjadi 20 orang yang dilakukan pemeriksaan secara mendalam.

Selain itu, petugas mencari tahu seberapa dekat kontak yang dilakukan dan ada tujuh pasien yang dilakukan pemeriksaan lanjutan.

Baca: Pasien Dalam Pengawasan RSUD dr Slamet Garut Pernah Kontak dengan Pasien Positif Corona di Macau

Dari hasil pemeriksaan, pemerintah memastikan ada tiga pasien lagi yang mengidap Covid-19, yaitu Kasus 3, 4, dan 5, sebagaimana dilansir Kompas.com.

Kemudian, muncul kembali adanya Kasus 6, namun tidak terkait dengan klaster Jakarta.

Dia merupakan kru kapal pesiar Diamond Princess yang sebelumnya menjadi satu di antara lokasi persebaran virus corona.

Pasien 6 merupakan seorang laki-laki yang kini dirawat di RSUP Persahabatan.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini