Karena itu, ratusan warga di daerah tersebut akhirnya memilih untuk mengungsi ke Timika, mencari tempat yang lebih aman.
Alasannya, karena warga merasa terancam keselamatannya akibat teror yang dilakukan KKB saat ini.
"Karena KKB sempat meminta makanan dengan paksaan dan menodongkan senjata," kata Paulus seperti rilis yang diterima, Sabtu (7/3/2020).
Menurut Paulus, ratusan warga yang saat ini telah mengungsi tersebut berasal dari empat kampung, yakni Kampung Longsoran, Batu Besar, Kimbeli, dan Kampung Wa Banti.
Baca: Banyak Mengandung Rempah, Benarkah Nasi Padang Bisa Cegah Virus Corona? Begini Penjelasan Ahli Gizi
Baca: Balita Dibunuh Remaja 16 Tahun, Begini Curhat Pilu Ibu Korban, Merasa Sang Putri Masih Ada
Sementara untuk memastikan keamanan, Waterpauw bersama dengan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Herman Asaribab terjun ke lokasi untuk meninjau situasi di Mimika.
Aparat keamanan, lanjut dia, siap melakukan pengamanan dan melumpuhkan KKB yang melakukan teror di daerah tersebut.
Pos TNI sudah siaga serangan susulan
Rabu (4/3/2020), Pos TNI di Banti, Distrik Tembagapura ditembaki kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Melansir Kompas.com, menurut Komandan Korem 174/ATW Brigjen Agus Rauf, tidak ada prajurit yang terluka dalam penyerangan tersebut.
Agus menambahkan, saat ini anggota TNI telah bersiaga untuk mengantisipasi serangan susulan dari KKB.
"Anggota saat ini bersiaga guna mengantisipasi penembakan yang dilakukan KKB," kata Brigjen Rauf di Timika, Kamis, seperti dilansir dari Antara.
Selain itu, Agus mengatakan, anggota TNI di Pos Banti bertugas dalam pengamanan daerah rawan (satgas pam rahwan).
Menurut Danrem 174 Merauke tersebut, KKB dari berbagai wilayah di Pegunungan Tengah Papua terindikasi sudah berada di sekitar Tembagapura.
Selain menembaki pos TNI, KKB juga menembaki Polsek Tembagapura.