News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ibu Kota Baru

Bantah Ahok jadi 'Anak Emas' Jokowi, Ali Ngabalin: Orang Nyinyir, Istilah Apa Saja Bisa Dipakai

Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin, Minggu, (9/2/2020).

"Kalau-kalau nanti ditunjuk oleh bapak presiden, saya sekali lagi mengucapkan ahlan wa sahlan," ujarnya.

Sehingga menurutnya tidak ada perlakuan khusus yang diberikan oleh Jokowi kepada Ahok ini.

Baca: Jokowi Diingatkan Ikuti Tahapan Aturan Pemindahan Ibu Kota Negara

Baca: Ahok Masuk Kandidat Calon Pemimpin Ibu Kota Baru, Sandiaga: Bukannya Baru Jadi Komut Pertamina?

Ia pun menanggapi santai kepada pihak-pihak yang menganggap Ahok sebagai anak emas dari Jokowi.

"Kalau orang nyinnyir ya istilah apa saja bisa dipakai," ujar Ali Ngabalin.

"Tidak ada yang namanya anak emas, perak, berlian, yang ada itu adalah anak putera terbaik indonesia yang memiliki kemampuan," tegasnya.

Pengamat Politik Soroti Masuknya Ahok Jadi Calon Bos Ibu Kota Baru

Pengamat Politik, Ujang Komarudin (YouTube Kompas Tv)

Pengamat Politik, Ujang Komarudin memberikan kritikan tajam terkait munculnya Ahok dalam bursa pemimpin atau kepala Badan Otorita Ibu Kota Baru.

Ujang menyebut, banyak orang yang lebih pantas menjadi kandidat bos Ibu Kota Baru dibanding Ahok.

Adapun beberapa hal yang melatarbelakangi penolakannya terhadap wacana penunjukan Ahok tersebut.

Satu di antaranya yakni kasus penistaan agama yang pernah menyeret Ahok ke penjara.

"Saya punya pandangan yang berbeda tentang Ahok," kata Ujang yang dikutip dari YouTube Kompas tv, Selasa (10/3/2020). 

"Pertama, Ahok itu secara hukum pernah dipidana, diakui atau tidak walaupun memang pidananya penistaan agama, itu menjadi cacatatan penting bagi bangsa ini," imbuhnya.

Baca: Bahas Bos Ibu Kota Baru, Pengamat: Pemimpin IKN Harus Cepat Belajar

Sementara itu, jika dilihat dari rekam jejaknya, Ujang menilai akan sulit mengukur kemampuan Ahok sebagai kepala daerah.

Pasalnya, Ahok tidak pernah selesai saat mengemban suatu jabatan tertentu.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini