"Informasinya, mereka berangkat ke luar negeri, ke Eropa, berangkat pada 10 Maret 2020,” kata Samsul saat dikonfirmasi Kompas.com di kantornya, Rabu (18/3/2020).
Lebih lanjut, Samsul mengaku tidak mengetahui terkait agenda kelima pejabat selama berkunjung ke Eropa.
Menurutnya, kelima orang tersebut sebelumnya tidak merencanakan untuk ke Eropa.
Akan tetapi, mereka sudah merencanakan umrah dari jauh-jauh hari.
Baca: Sekretaris Tim Barito Putera Tepis Kabar Yunan Helmi Terjangkit Virus Corona, Begini Kondisinya
Baca: Update: Bertambah, Total Pasien Positif Virus Corona Menjadi 227 Kasus
Samsul menduga, perjalanan umrah yang dibatalkan diganti dengan perjalanan wisata ke negara Eropa.
"Awalnya mau berangkat tanggal 5 Maret 2020."
"Namun, karena akses ke Mekah ditutup sementara, jadi mungkin oleh travel-nya dialihkan perjalanan," kata Samsul.
Samsul kembali mengatakan, dirinya tidak mengetahui pasti agenda dari kelima pejabat tersebut.
"Saya sendiri sebenarnya tidak tahu agenda mereka di Eropa itu apa, karena itu tadi, urusan pribadi,” ujar Samsul.
Adapun kelima pejabat PDAM tersebut baru akan pulang pada 23 Maret 2020.
Baca: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Minta Bantuan Alat Tes Virus Corona
Baca: Citra Satelit Tunjukkan Iran Bangun Lubang Makam untuk Korban Corona
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur menyebut, telah berkoordinasi dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Bandara Soekarno-Hatta terkait kepulangan lima pejabat itu.
Dinkes Cianjur mengatakan, akan merencanakan kepulangan pejabat PDAM tersebut untuk kembali ke tanah air.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal menyampaikan, lima pejabat itu dalam waktu dekat akan segera pulang.
"Kami sedang menunggu konfirmasi lanjutan dari KKP Soetta."