News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Klorokuin Bahaya Dipakai Sembarangan, Bukan untuk Cegah Virus Corona

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jubir Penangangan Kasus Corona, Achmad Yurianto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah telah menyiapkan obat yang diyakini ampuh menyembuhkan pasien Covid-19. Ada dua jenis obat yang disiapkan, yaitu avigan dan klorokuin.

Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan virus corona jenis SARS-Cov-2.

Pemerintah kemudian berinisiatif mendatangkan 5.000 butir avigan, dan tengah memesan dua juta butir lagi. Sementara klorokuin sudah disiapkan sebanyak tiga juta butir.

Jurubicara Pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, mengimbau masyarakat tidak membeli dan menyimpan obat jenis klorokuin.

Selain bukan merupakan obat untuk mencegah infeksi virus corona, klorokuin juga merupakan jenis obat keras yang tak boleh sembarangan dikonsumsi. Klorokuin diberikan kepada pasien dengan resep dokter.

"Ini obat yang diberikan dengan resep do

Baca: Ini Resep Jitu Presiden Vladimir Putin Redam Wabah Virus Corona di Rusia

kter dan dengan pengawasan," kata Yurianto.

Seorang anak perempuan dari Tulsa, Oklahoma meninggal karena meminumnya.

Baca: Ikuti Himbauan Anies, 974 Perusahaan di Jakarta Pekerjakan Karyawannya dari Rumah

Lana dan Steve Ervin kehilangan anak mereka, Ashley, setelah anak mereka tidak sengaja menelan apa yang diyakini sebagai pil klorokuin 37 tahun lalu.

Saat itu,  tanpa diketahui, Ashley menemukan obat anti- malaria yang tersimpan di laci kamar mandi.

Baca: Hati-hati, Klorokuin Itu Obat Penyembuhan, Bukan untuk Pencegahan Corona

Obat tersebut digunakan oleh Steve untuk menangkal malaria pada perjalanan misi ke negara-negara asing.

Menurut Lana, mereka telah diingatkan tentang betapa berbahayanya obat anti-malaria saat itu. Melalui The Oklahoman, Lana dan Steve mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap efek samping obat yang berpotensi mematikan.

"Kita harus memberi tahu orang-orang ini berbahaya," kata Lana.

"Ketika saya pertama kali mendengar mereka mengatakannya, saya pikir saya perlu memberi tahu orang lain."

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini