TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal, Jawa Tengah mengambil kebijakan karantina wilayah atau local lockdown dengan cara menutup akses keluar masuk kota selama empat bulan ke depan.
Kebijakan itu diberlakukan untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19) masuk ke Kota Tegal.
Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono memberikan pernyataan di hari pertama pemberlakuan local lockdown di wilayahnya pada Senin (30/3/2020).
Adapun local lockdown diberlakukan pada 30 Maret hingga 30 Juli 2020.
Dedy mengatakan, Pemkot Tegal sudah mempersiapkan anggaran sebesar Rp 27 miliar untuk warganya.
Baca: Jokowi Minta Penerapan Social Distancing dan Physical Distancing Berskala Besar Lebih Tegas
Baca: UPDATE Kasus Corona DIY 30 Maret 2020: 18 Positif, 1 Sembuh, 2 Meninggal Dunia
"Kita di Kota Tegal harus mempersiapkan kebutuhan masyarakat," jelas Dedy.
Hal itu disampaikan Dedy dalam video siaran langsung yang diunggah Facebook Tribunnews.com.
Sebelumnya, Dedy telah melakukan rapat bersama dengan pihak terkait untuk membahas hal tersebut.
"Kita sudah mempersiapkan nanti anggaran-anggaran untuk kebutuhan," kata dia.
Kendati demikian, Pemkot Tegal baru membahas kebutuhan masyarakat selama dua bulan pada April dan Mei.
Walaupun Kota Tegal memberlakukan isolasi wilayah selama empat bulan.
"Kita sudah mempersiapkan ini ada beberapa anggaran totalnya Rp 27 miliar," ujarnya.
Dedy menambahkan, bagi warga miskin akan diberikan sembako senilai Rp 110 ribu.
"Nanti di antaranya untuk warga masyarakat tergolong tidak mampu yang jumlah keseluruhan di Kota Tegal ada 7 persen dari jumlah 285.000 jiwa," papar Dedy.