"Karena itu, Presiden Jokowi harus memimpin para menterinya untuk berputar arah menghadapi perkembangan terkini yang penuh dengan ketidakpastian,” tegas Grady Nagara.
Grady menjelaskan, ketika merespons krisis, seorang pemimpin harus berkomunikasi transparan kepada publik; memiliki dan mendorong arah dan tindakan jelas dan cepat; terlibat dan hadir; serta semua proses memiliki akuntabilitas.
“Menteri Nadiem Makarim, Erick Thohir, dan Sri Mulyani adalah menteri-menteri yang mendapat sentimen positif, yang diharapkan menjadi penggerak kabinet mengantisipasi krisis. Namun, mereka harus dipimpin langsung presiden,” bebernya.
Baca: Gojek Gulirkan 12 Program Baru untuk Jaga Mata Pencaharian Driver di Fase Pandemi Corona
Ivan Ahda, pegiat pendidikan sekaligus founder pemimpin.id, menambahkan, respons Mendikbud Nadiem Makarim perlu diapresiasi saat ini.
Baca: Kabar Baik! PUFF, Nucleus Farma dan Prof Nidom Foundation Kembangkan Obat Covid-19
Ivan mengatakan, dua langkah utama Menteri Nadiem merupakan respons cepat kemendikbud menghadapi pandemi ini, yakni peniadaan ujian nasional dan pembelajaran jarak jauh.
Baca: Penumpang Terus Turun, PT KAI Kembali Batalkan Jadwal 44 Kereta Jarak Jauh: Ini Rinciannya
"Keputusan tersebut diikuti oleh dinas pendidikan di daerah, sekolah, guru, dan murid bersama-sama orang tua,” ujar Ivan.
Ivan menambahkan, Nadiem dapat menjadikan krisis ini momentum percepatan transformasi digital sektor pendidikan nasional.
“Karena kita tidak banyak pilihan kecuali bertransformasi ke digital, maka Nadiem Makarim adalah sosok yang pas memimpinnya,” ujarnya.