TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesua (IDI), dr. Daeng M Faqih mengungkapkan kebutuhan alat pelindung diri (APD) untuk tenaga medis yang menangani Covid-19 masih sangat banyak.
Mengingat jumlah pasien positif virus corona (Covid-19) di Indonesia setiap harinya terus bertambah.
Menurut data pemerintah, hingga Rabu (1/4/2020) pukul 12.00 WIB terdapat penambahan kasus positif sebanyak 149 kasus.
Selain itu, APD juga tidak hanya dibutuhkan oleh rumah sakit- rumah sakit rujukan Covid-19.
Namun juga rumah sakit swasta, klinik hingga puskesmas-puskesmas yang memberikan pertolongan pertama kepada pasien yang terpapar virus ini.
Sehingga Daeng masih sangat berharap dengan pemerintah akan ketersedian APD tersebut.
"Kami masih sangat mengharap ketersediaan APD," ujarnya kepada Tribunnews.com, Kamis (2/4/2020).
Meskipun pemerintah telah mendistribusikan 349 ribu set APD, namun Daeng menyebut jumlah tersebut masih kurang.
Selain pasien semakin bertambah, APD ini kata Daeng juga hanya dapat dipakai satu kali saja.
Sehingga pendistribusian APD ini harus terus dilakukan.
Baca: Pemerintah Diminta Alokasikan Semua Anggaran Infrastruktur untuk Kebutuhan APD Tenaga Medis
Baca: Dokter dan Perawat Keluhkan APD yang Tak Layak Selama Corona, Pihak RS Justru Ancam Pemecatan
"Iya (349 ribu APD telah didistribusikan) tapi masih kurang," ujarnya.
"Karena APD itu disposeble, idealnya sekali pakai buang. Jadi harus terus disuplai," imbuhnya.
"Apalagi sekarang pertambahan pasien banyak berlipat, pasti kebutuhan APD akan butuh lebih banyak dan kontinyu distribusinya," sambungnya.
Tak hanya APD, Daeng juga menyebut stok alat bantu nafas seperti oksigen dan ventilator mulai menipis.