TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA- Duta Besar Indonesia untuk Spanyol Hermono menceritakan bagaimana kondisi 1.468 Warga Negara Indonesia yang berada di Negeri Matador.
WNI di Spanyol mayoritas bekerja dan menikah dengan warga di sana. Hermono kepada mereka selalu mengimbau untuk mematuhi ketentuan pemerintah setempat dalam situasi lockdown.
"Khususnya tidak keluar rumah, kecuali untuk keperluan mendesak," kata Hermono kepada Tribun, Kamis (9/4/2020).
Baca: Bantu Tim Medis Indonesia, Pelatih Bhyangkara FC Lelang Polo Shirt, Jaket, Celana Hingga Tas
Sejauh ini ada 11 WNI yang positif corona. 2 dinyatakan sembuh, sementara 1 berada di rumah sakit. "Yang lain isolasi mandiri dan dimonitor olah rumah sakit. KBRI juga rutin memonitor kondisi mereka sekaligus menanyakan jika perlu bantuan," tutur Hermono.
Baca: BREAKING NEWS Update Corona Indonesia 10 April: 3.512 Pasien Positif, 282 Sembuh, 306 Meninggal
KBRI juga memberikan bantuan logistik kepada WNI yang sakit dan kepada mahasiswa yang memerlukan bantuan. Sementara itu, terdapat WNI yang bekerja di kapal pesiar dan kapal ikan."Saat ini masih berada di wilayah Spanyol. Jumlah yang tercatat sekitar 700 orang," kata Hermono.
Dari angka tersebut sudah 278 WNI yang sudah direpatriasi. "Yang sekitar 700 orang masih dalam proses karena kondisi penerbangan juga sangat sulit," sambungnya.
Kondisi di Spanyol saat ini, menurut Hermono, seluruh hotel sudah tutup. Dan mereka tidak diperkenankan untuk turun ke darat. "Jadi semua nunggu di atas kapal," imbuh Hermono.
Hermono memastikan kondisi mereka baik dan tidak ada yang terinveksi corona atau Covid-19. Dari sisi logistik juga tak ada masalah.
Baca: Update Corona Indonesia Jumat 10 April: Total 3.512 Kasus, 282 Sembuh, 306 Meninggal
KBRI akan memfasilitasi untuk memperlancar proses repatriasi sambil memonitor kondisi mereka di kapal. "KBRI terkendala untuk mengunjungi mereka karena posisi kapal ada di Las Palmas, sekitar 3,5 jam penerbangan dari Madrid dan sudah tidak ada penerbangan komersial," kata Hermono.
Menurut Hermono mekanisme pemulangan WNI di kapal tersebut akan berbeda dengan proses pemulangan WNI di Kapal Diamond Princess. Sebab seluruh awak buah kapal tak ada yang terinfeksi virus corona.
Baca: Jaga Kebersihan Sejak Dini Penting untuk Cegah Infeksi Virus Corona
"Di seluruh proses repatriasi (charter pesawat dan pembiayaannya) diurus oleh prinsipal (perusahaan) kapal pesiar. Kami hanya memperlancar prosesnya saja, seperti percepatan flight clearance dan koordinasi saat kedatangan di bandara Indonesia," ujar Hermono.
Baca: Sekjen PAN: Geliat Perekonomian di Jakarta Harus Dikorbankan Demi Keselamatan Warga
Sementara itu, Hermono memastikan tak ada WNI yang didiskriminasi oleh warga Spanyol. Sebab, menurutnya, Spanyol merupakan negara yang toleran. Bahkan perawatan di rumah sakit pun tak dibedakan antara warga negara Spanyol dengan warga asing.
"Spanyol negara yang sangat toleran. Tidak ada diskriminasi. Perawatan di rumah sakit pun tidak dibedakan antara yang warga Spanyol dan warga asing," kata dia.