Sumber sembako akan diupayakan dari berbagai pihak seperti program bantuan sosial Pemerintah, perusahaan swasta, BUMN dan BUMD, maupun dari jaringan koperasi sendiri.
"Penyalurannya nanti bisa lewat induk-induk dan pusat-pusat Koperasi. Khusus di Jakarta, selain bersinergi dengan induk-induk Koperasi, tim kami akan bekerjasama dengan jaringan Sahara (Sahabat Usaha Rakyat) yang beranggotakan 10.000 warung tradisional atau toko kelontong,” ujar Sharmila, wakil ketua umum Dekopin Bidang Kerjasama Dalam dan Luar Negeri serta Ketua Inkowapi (Induk Koperasi Wanita Pengusaha Indonesia).
Selain tiga tim khusus terkait langsung dengan Covid-19 di atas, rapat juga memutuskan pembentukan 4 tim yang khusus menangani dampak jangka Panjang Covid-19 bagi usaha koperasi maupun usaha anggota Koperasi.
Keempat tim itu ialah Tim Recovery Usaha Koperasi Sekunder Nasional, Tim Recovery Usaha Koperasi Primer, Tim Kartu Prakerja, dan Tim Recovery Kredit untuk Koperasi Simpan Pinjam dan Koperasi Kredit maupun Koperasi produksi, Koperasi jasa, dan Koperasi konsumen.
Baca: Alhamdulillah, Tiga Tenaga Medis di Kota Malang Telah Sembuh Dari Covid-19
Baca: Curi Helm Milik Polisi, Tersangka Mengaku Sebagai Ketua Kelompok Anarko Indonesia
Tim Recovery Usaha Koperasi Sekunder Nasional dipimpin oleh Ferry Yuliantono, wakil ketua umum Dekopin Bidang Penerapan Inovasi Koperasi Pedesaan, Koperasi Pariwisata, Pengangkutan dan Pergudangan.
Menurut Ferry Yuliantono, hasil inventarisasi di seluruh Indonesia Koperasi dan UMKM yang terdampak Covid-19 sangat besar.
Karena itu, Tim Recovery Usaha Koperasi Sekunder yang dipimpinnya akan mengelompokkan koperasi-koperasi terdampak ke dalam beberapa kategori.
Kategori pertama adalah yang terdampak tapi perlu bimbingan tim akan mendampingi pengelolaanya, seperti inkubator bisnis.
Untuk yang terdampak parah, Tim akan melakukan intervensi baik modal maupun akses melalui bantuan likuiditas maupun stimulus lainnya.
"Tim juga dimungkinkan untuk melakukan akuisisi ataupun pengalihan kepemilikan guna menghidupkan yang terdampak akut,” ujar Ferry yang juga Ketua Umum Induk Koperasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (Inkopass) dan Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI).
Timnya juga memprioritaskan Induk Koperasi Unit Desa atau pun Koperasi sekunder yang berbasis produksi di pedesaan serta Induk Koperasi Pedagang Pasar ataupun yang bergerak di sektor distribusi dalam rangka mengantisipasi secara jangka panjang apabila pandemi corona ini berlangsung lebih lama.
Ketua Tim Recovery Usaha Koperasi Primer Abdul Wahab Bangkona mengatakan bahwa salah satu fokus perhatian di masa sulit ini ialah menghidupkan pasar tradisional sebagai muara dari semua proses kerja dari hulu hingga distribusi.
Jika pasar bertahan hidup, maka petani, peternak, nelayan, petambak, pedagang, distributor, akan hidup sehingga kebutuhan masyarakat luas sebagai konsumen pun tetap terpenuhi di tengah pandemic Covid-19.
Keputusan penting lainnya dalam rapat virtual itu berkaitan dengan beberapa agenda organisasi Dekopin.